REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan peranan vital BUMN dalam memastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 2045. Erick menyebut BUMN harus menancapkan fondasi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
"2045 menjadi pusat atau titik kejayaan bangsa kita di mana ekonomi kita terus tumbuh dan ada empat hal yang memperkuat fondasi itu," ujar Erick dalam acara BUMN Corporate Communications and Sustainability Summit 2022 di Jakarta, Rabu (23/3/2022) malam.
Erick menjelaskan empat faktor kunci BUMN dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia 2045 meliputi, hilirisasi sumber daya alam (SDA), optimalisasi potensi ekonomi digital, mewujudkan BUMN yang profesional dan transparan, serta pengembangan human capital. Erick mewajibkan BUMN untuk berkontribusi terhadap empat fokus tersebut.
"Bicara hilirisasi SDA, perusahaan pertambangan BUMN setelah dikonsolidasikan bukan kaleng-kalengan, punya Freeport, punya nikel, bauksit, timah," lanjutnya.
Namun selama ini, ucap Erick, Indonesia selalu terjebak ingin mencari uang cepat dan lupa bahwa seluruh hasil tambang ini memiliki value yang luar biasa untuk bangsa. Erick menyebut BUMN memiliki tanggung jawab besar dalam optimalisasi hilirisasi SDA.
"Kita lihat raw material 50 masih dikirim (ekspor), bandingkan negara lain yang sudah di bawah 50 persen. Artinya, creating value, pembukaan lapangan kerja, kesempatan usaha, kesempatan meningkatkan kesejahteraan hilang, karena semua diproses di tempat lain," sambung Erick.
Erick mengatakan upaya hilirisasi SDA terbukti mampu meningkatkan nilai transaksi perdagangan Indonesia dengan negara lain, baik dengan Cina, Amerika Serikat (AS), hingga India. Erick menyebut Indonesia saat ini mengalami peningkatan surplus perdagangan dengan AS sebesar 40 persen dari 10 miliar dolar AS menjadi 14 miliar dolar AS.
"Ini penting karena itu saya meminta para direksi dan milenial untuk hilirisasi SDA kita, ini harus serius," kata Erick.