Jumat 18 Mar 2022 11:28 WIB

BI Siapkan Rp 175,3 Triliun Uang Tunai untuk Kebutuhan Ramadhan dan Idul Fitri

BI terus mendorong masyarakat melakukan transaksi secara cashless.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
 Seorang nasabah menarik uang tunai dari ATM (Ilustrasi)
Seorang nasabah menarik uang tunai dari ATM (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mempersiapkan uang tunai sebesar Rp 175,3 triliun untuk memenuhi kebutuhan pada bulan Ramadhan dan Idulfitri pada 2022. Deputi Gubernur BI, Aida S Budiman menyampaikan nilai tersebut naik 13,4 persen dari realisasi tahun lalu.

"Kami memperkirakannya dengan melihat asumsi makro, tren realisasi historikal, dan program pemerintah bantuan sosial tunai masyarakat," katanya dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur BI Maret 2022, Kamis (17/3/2022).

Baca Juga

Menurutnya, BI siap memastikan ketersediaan uang rupiah di seluruh negeri, termasuk di daerah 3T. Sejumlah strategi telah disiapkan, seperti memulai distribusinya segera sebelum bulan Ramadhan ke seluruh pelosok Indonesia.

Selain itu, melakukan edukasi cinta dan bangga rupiah yang tahun ini mengangkat tema Serambi Rupiah Ramadhan, Belanja Bijak dan Rawat Rupiah. Distribusi dilakukan dengan protokol kesehatan ketat, mengandalkan layanan kas digital dengan gunakan aplikasi.

BI juga melakukan ekspedisi rupiah berdaulat di wilayah 3T atau terdepan, terluar, terpencil, di 18 pulau dan 16 provinsi. Hal ini sebagai upaya memastikan ketersediaan uang tunai berkualitas dan terjaga di seluruh wilayah Indonesia.

Lebih lanjut, Gubernur BI, Perry Warjiyo juga terus mendorong masyarakat untuk melakukan transaksi secara cashless, termasuk di bulan Ramadhan dan Idulfitri. BI telah memperluas layanan QRIS hingga ke 15,7 juta merchant per Februari 2022."Kita lihat ada penggunaan yang terus meningkat juga secara volume," katanya.

Transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring. Juga dalam perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi digital banking.

Pada Februari 2022, nilai transaksi uang elektronik (UE) tumbuh 41,35 persen (yoy) mencapai Rp 27,1 triliun dan nilai transaksi digital banking meningkat 46,53 persen (yoy) menjadi Rp 3.732,8 triliun. Inovasi sistem pembayaran terus didorong, termasuk akseptasi transaksi BI-FAST melalui perluasan kanal layanan, pendampingan kepada peserta, dan edukasi kepada masyarakat.

Guna mendorong konsumsi masyarakat, BI tetap melanjutkan implementasi program SIAP (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai) QRIS untuk mendukung pencapaian 15 juta pengguna baru QRIS pada 2022. Koordinasi dengan pemerintah terus dilakukan dalam rangka memperkuat sinergi dan percepatan digitalisasi pembayaran melalui akselerasi elektronifikasi bansos, transaksi pemda, dan transportasi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement