REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Sentral AS, Federal Reserve, bersikap lebih hawkish dengan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada Rabu (16/3/2022). Kebijakan The Fed ini disebut akan merugikan perusahaan teknologi khususnya start up dan unicorn seperti PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk yang sedang menuju IPO.
Macro Equity Strategist Samuel Sekuritas Indonesia, Lionel Priyadi, mengatakan saham-saham teknologi tersebut sangat sensitif dengan pergerakan suku bunga. Sebabnya, kenaikan ini dapat mengurangi daya pikat saham teknologi.
Lionel pun menyayangkan langkah GoTo yang IPO dalam waktu dekat. "Kami mengulangi saran kami untuk menghindari sektor sensitif, terutama startup teknologi dan unicorn. Sangat disayangkan GOTO memilih momen yang tidak tepat untuk IPO," kata Lionel dalam keterangan resminya, Kamis (17/3/2022).
The Fed memperkirakan inflasi pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) akan lebih tinggi pada akhir 2022 yaitu mencapai 4,3 persen. Karena proyeksi inflasi yang lebih tinggi, The Fed telah meningkatkan proyeksi suku bunga menjadi 2 persen pada akhir 2022 dan menjadi 2,75 persen pada akhir 2023.
Menurut Lionel, kenaikan suku bunga The Fed ini akan diikuti oleh Bank Indonesia. Dengan kenaikan suku bunga The Fed sebanyak tiga kali, BI menargetkan kenaikan suku bunga sebanyak dua kali dengan masing-masing sebesar 25 bps pada semester kedua 2022.
Dengan The Fed sekarang menargetkan kenaikan sebanyak tujuh kali dengan masing-masing sebesar 25 bps, Lionel memperkirakan Bank Indonesia akan menaikkan suku bunga sebanyak enam kali dengan besaran masing-masing 25 bps menjadi 5 persen.