REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri, Doddy Rahadi, mengatakan stakeholder atau pemangku kepentingan terkait implementasi industri 4.0 di Indonesia membutuhkan wadah berkumpul. Terutama untuk membangun sinergi dan kolaborasi antarpihak yang meliputi pemerintah, pelaku industri/asosiasi, akademisi dan lembaga R&D, technology provider, konsultan, dan pelaku keuangan.
"Ini guna mempercepat proses transformasi Indstri 4.0 serta membangun jejaring dan kolaborasi,” ujar Doddy dalam Soft Launching Indonesia 4.0 Conference & Expo 2022 di Jakarta, Selasa (8/3/2022).
Expo mengambil tema 'Accelerate the Implementation of Industry 4.0 to Support Inclusive and Sustainable Industries for National Recovery'. Acara ini dihadiri sekitar 50 peserta secara offline dan hampir 300 peserta secara online.
Melalui soft launching ini, Kementerian Perindustrian dan seluruh stakeholder terkait berupaya meningkatkan sinergi. Langkah ini untuk mendukung transformasi teknologi sesuai dengan yang telah direncanakan dalam program nasional Making Indonesia 4.0.
Kepala Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri, Heru Kustanto, mengatakan sejumlah langkah telah dilakukan Kemenperin dalam mewujudkan Making Indonesia 4.0. Antara lain melalui asesmen INDI 4.0, pemberian INDI award, pendampingan Industri 4.0, penunjukkan lighthouse industry 4.0, pengembangan SDM Industri 4.0, pendirian PIDI 4.0 dan capability center. "Juga pelatihan e-commerce kepada IKM," ujar dia.
Kementerian Perindustrian melalui Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) bekerja sama dengan Federasi Teknologi Informatika Indonesia (FTII), Indonesia Internet Governance Forum (IGF) dan Naganaya Indonesia sebagai Event Organizer menggelar acara tersebut. Ajang Indonesia 4.0 Conference & Expo 2022 di Jakarta akan dihelat pada 24–25 Agustus 2022.
Direktur Utama PT Naganaya Indonesia Internasional, Aditya Adiguna, mengatakan Indonesia 4.0 Conference and Expo 2022 akan menjadi sebuah lapangan bagi seluruh pemain industri 4.0. Baik dari kalangan pemerintah, pelaku industri, asosiasi atau komunitas, akademisi dan pihak lainnya. "Mereka akan berdiskusi dan mengetahui teknologi terkini industry 4.0," katanya.