Kamis 17 Feb 2022 12:43 WIB

Demi Infrastruktur Pasar, BI Perkuat Kerja Sama dengan Bank Sentral Korea

Kerja sama BI dan Bank Korea termasuk juga kebijakan moneter dan pembayaran digital

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kantor pusat bank sentral Korsel, Bank of Korea. Bank Indonesia (BI) dan Bank of Korea (BoK) menyepakati kerja sama di area kebanksentralan untuk memperkuat hubungan bilateral keduanya. Kesepakatan tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, dan Gubernur Bank of Korea (BOK), Lee Juyeol, Rabu (16/2).
Foto: AP PHOTO
Kantor pusat bank sentral Korsel, Bank of Korea. Bank Indonesia (BI) dan Bank of Korea (BoK) menyepakati kerja sama di area kebanksentralan untuk memperkuat hubungan bilateral keduanya. Kesepakatan tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, dan Gubernur Bank of Korea (BOK), Lee Juyeol, Rabu (16/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) dan Bank of Korea (BoK) menyepakati kerja sama di area kebanksentralan untuk memperkuat hubungan bilateral keduanya. Kesepakatan tersebut diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman oleh Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, dan Gubernur Bank of Korea (BOK), Lee Juyeol, Rabu (16/2).

Nota Kesepahaman ditujukan untuk memberikan kerangka kerja sama yang lebih terstruktur dan sistematis. Serta memfasilitasi kolaborasi kedua bank sentral di area kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, stabilitas sistem keuangan, sistem pembayaran dan setelmen, serta area kebanksentralan lainnya.

Baca Juga

Secara khusus, upaya kerja sama dalam bidang sistem pembayaran dan setelmen mencakup pembayaran lintas batas, pembayaran digital, dan area lain yang berkaitan dengan peningkatan dan inovasi pembayaran serta infrastruktur pasar.

Kesepakatan tersebut memungkinkan kedua bank sentral untuk berkolaborasi lebih aktif dalam berbagai kegiatan kerja sama. Seperti melalui dialog kebijakan, diskusi teknis, pengembangan kapasitas, penelitian bersama, dan bentuk kerja sama lainnya.

Kerja sama ini memungkinkan kolaborasi dan tukar pikiran kedua bank sentral dalam menjawab berbagai tantangan di masa depan. Sekaligus memayungi berbagai inovasi bersama yang semakin beragam.

Perry menekankan bahwa penandatangangan Nota Kesepahaman tersebut menjadi tonggak penting kerja sama kedua bank sentral yang semakin baik dan erat. Selain itu, perluasan mitra kerja sama internasional ini juga membuka ruang kolaborasi yang lebih luas bagi BI secara internasional.

Baca juga: Mendag Sebut Stok Minyak Goreng Curah Melimpah di Pasaran

"Sejalan dengan semangat Presidensi G20 Indonesia pada 2022, Bank Indonesia terus berupaya menginisiasi, memperkuat dan memperluas kerja sama dengan berbagai mitra strategis internasional," katanya dalam keterangan pers.

Berbagai kerja sama tersebut diharapkan dapat semakin memperkuat kontribusi Bank Indonesia dalam perekonomian nasional. Disamping sebagai upaya untuk turut lebih menyukseskan agenda prioritas jalur keuangan Presidensi G20 Indonesia tahun 2022.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement