Kamis 17 Feb 2022 12:29 WIB

TUKS Bukit Asam Resmi Gunakan Inaportnet

Inaportnet merupakan sistem informasi elektronik pelayanan kapal dan barang pelabuhan

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja memeriksa kualitas batu bara di area pengumpulan Dermaga Batu bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (4/1/2022). Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) PT Bukit Asam (Tbk) resmi menerapkan Inaportnet yang merupakan sistem informasi elektronik untuk pelayanan kapal dan barang di pelabuhan.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Pekerja memeriksa kualitas batu bara di area pengumpulan Dermaga Batu bara Kertapati milik PT Bukit Asam Tbk di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (4/1/2022). Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) PT Bukit Asam (Tbk) resmi menerapkan Inaportnet yang merupakan sistem informasi elektronik untuk pelayanan kapal dan barang di pelabuhan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) PT Bukit Asam (Tbk) resmi menerapkan Inaportnet yang merupakan sistem informasi elektronik untuk pelayanan kapal dan barang di pelabuhan. Inaportnet juga diterapkan oleh PT Pelabuhan Bukit Prima yang merupakan bagian dari Bukit Asam.

"Saya berpesan dalam penerapan aplikasi Inaportnet, aspek pertama adalah komitmen bagaimana seluruh stakeholders dapat patuh dalam SOP yang telah disepakati," kata Plt Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub Aif Toha dalam Go Live Inaportnet Pelabuhan Bukit Asam yang disiarkan secara daring, Kamis (17/2/2002).

Baca Juga

Arif menuturkan, Inaportnet menjadi perhatian karena untuk kelancaran logistik nasional. Arif memastikan Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub akan terus memonitor penerapan Inaportnet.

"Kami bersinergi dnegan kementerian lembaga dan lainnya dan ditinjau juga oleh Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi," ujar Arif.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Mugen Suprihatin Sartoto memastikan akan terus memaksimalkan penerapan di seluruh pelabuhan yang ada Indonesia. Saat ini penerapan Inaportnet masih dilakukan secara bertahap.

"Tahun kemarin 2021 sudah 77 pelabuhan dari yang sebelumnya pada 2020 ada 54 pelabuhan yang menerapkan Inaportnet," kata Mugen.

Mugen menuturkan, tahun ini Kemenhub menargetkan ada 25 pelabuhan lagi yang menerapkan Inaportnet. Mugen menuturkan penerapan Inaportnet dilakukan secara bertahan karena adanya keterbatasan.

KSOP Kelas I Panjang Hendri Ginting memastikan sebelum penerapan Inaportnet di pelabuhan Bukit Asam, bimbingan teknis juga sudah dilakukan. "Bimbingan teknis dilakukan terhadap perusahaan agen pelayaran pada November 2021. Bagaimana cara memasukan data barang kapal dna lain sebagainya," ungkap Hendri.

Dalam perjanjian pakta integritas penerapan Inaportnet tersebut, Bukit Asam harus menerapkan secara konsisten penerapannya untuk layanan kapal dan barang di wilayah kerjanya. Selain itu juga melakukan sosialisasi dan koordinasi penerapan Inaportnet.

Bukit Asam juga memastikan layanan kapal dan barang Inaportnet di wilayah kerjanya dilaksanakan sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Selain itu juga menyediakan layanan helpdesk secara fisik atau online untuk pengaduan dari penggunaan Inaportnet.

Selanjutnya, Bukit Asam juga akan memantau penerapan Inaportnet kapal dan barang. Serta Menyampaikan progres penerapan Inaportnet dan membantu melakukan proses manajemen risiko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement