Sabtu 12 Feb 2022 00:29 WIB

Semen Indonesia Dukung Inisiatif Dekarbonisasi Kementerian BUMN

Kementerian BUMN menyiapkan proyek percontohan dalam upaya dekarbonisasi di Indonesia

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG mendukung upaya Kementerian BUMN dalam mewujudkan komitmen pemerintah mencapai net zero carbon emission pada 2060.
Foto: Semen Indonesia
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG mendukung upaya Kementerian BUMN dalam mewujudkan komitmen pemerintah mencapai net zero carbon emission pada 2060.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SIG mendukung upaya Kementerian BUMN dalam mewujudkan komitmen pemerintah mencapai net zero carbon emission pada 2060. Komitmen SIG ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Kerja Sama Kajian Implementasi Dekarbonisasi dalam mendukung program netral karbon 2060 dengan PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI.

SIG bersama sejumlah BUMN telah menjalin kesepakatan dengan BKI yang ditunjuk Kementerian BUMN menyiapkan proyek percontohan dalam upaya dekarbonisasi di Indonesia.

Baca Juga

Penandatangan nota kesepahaman dilakukan Direktur Utama SIG Donny Arsal dengan Direktur Utama BKI Rudiyanto yang disaksikan Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan SIG telah melakukan inisiatif penurunan emisi karbon dalam aktivitas operasional perusahaan. "Pada 2021, SIG telah melakukan beberapa program kerja utama yang merupakan bagian dari SIG Sustainability Initiatives untuk mendukung upaya penurunan emisi karbon," ujar Vita dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (11/2/2022).

Vita menyampaikan program kerja utama 2021 tersebut antara lain penurunan clinker factor, peningkatan pemakaian alternative fuel, dan efisiensi energi, baik listrik maupun thermal. Menurut Vita, upaya lain yang dilakukan SIG dalam mendukung penurunan emisi karbon adalah implementasi energi baru terbarukan (EBT) berupa solar panel.

"SIG telah menyelesaikan proyek percontohan solar panel 10 kW yang terpasang di beberapa plant yaitu Ghopo-Tuban, Semen Padang, hingga Semen Tonasa dan telah beroperasi dengan baik menghasilkan energi listrik yang dimanfaatkan pada peralatan pabrik," ucap Vita.

Kata Vita, perseroan juga melakukan mengendalikan emisi yang dihasilkan pada proses produksi melalui pemanfaatan teknologi sistem electrostatic precipirator, conditioning tower, dan bag filter di pabrik untuk mengelola emisi debu.

Vita menambahkan, SIG juga memanfaatkan panas gas buang dari proses pembakaran sebagai pembangkit listrik dengan teknologi Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) di Pabrik Tuban dan Indarung.

Vita menyebut perusahaan juga telah memanfaatkan sampah kota yang sebelumnya telah diolah menjadi Refused Derived Fuel (RDF) sebagai energi alternatif pengganti batu bara di Pabrik Narogong dan Cilacap.

"Pemanfaatan sampah menjadi bahan bakar alternatif ini merupakan solusi untuk pengelolaan lingkungan masyarakat yang lebih baik," kata Vita menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement