REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan upaya pengendalian pandemi Covid-19 yang dilakukan Pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan, termasuk semua masyarakat, telah berhasil mendongkrak pertumbuhan perekonomian nasional sebesar 3,69 persen year on year (yoy) pada 2021.
Dengan angka pertumbuhan tersebut, Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia meningkat menjadi Rp 62,2 juta atau setara dengan 4.349,5 dolar AS, lebih tinggi dari PDB per kapita sebelum pandemi yang sebesar Rp 59,3 juta pada 2019.
Dia mengatakan,pencapaian tersebut juga akan membawa Indonesia masuk kembali dalam klasifikasi negara berpenghasilan menengah atas atau upper middle income country.
Posisi ini dinilai fondasi awal yang sangat baik guna mendorong pemulihan ekonomi dan reformasi struktural agar mampu keluar dari jebakan kelas menengah atau middle income trap.
Secara spasial, menurut Airlangga, Pulau Jawa sebagai basis industri dan salah satu kontributor utama pertumbuhan ekonomi berhasil tumbuh positif sebesar 3,66 persen yoy.
Sementara, pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh wilayah Maluku dan Papua sebesar 10,09 persen yoy, sejalan dengan tingginya pertumbuhan sektor pertambangan di kedua daerah itu serta imbas dari kenaikan harga komoditas sepanjang 2021.
Selain itu, wilayah Bali dan Nusa Tenggara juga berhasil tumbuh positif sebesar 0,07 persen. Walaupun sangat bergantung terhadap sektor pariwisatanya yang mengalami penurunan kinerja sejak terjadi pandemi Covid-19.
Airlangga menjelaskan, bangkitnya kepercayaan masyarakat mengonsumsi barang ataupun jasa, telah mendorong pemulihan permintaan domestik serta menyebabkan peningkatan produksi sebagai respon dari dunia usaha. Sepanjang 2021, PMTB (investasi) yang tumbuh sebesar 3,80 persen telah menjadi sumber pertumbuhan tertinggi dari sisi pengeluaran.