Rabu 30 Jul 2025 17:57 WIB

Kredit BCA Tumbuh 12,9 Persen per Juni 2025, Ditopang Semua Segmen

BCA catat pertumbuhan kredit hampir Rp 1.000 triliun, kredit korporasi paling dominan

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA) dan entitas anak mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 12,9 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp959 triliun per Juni 2025.
Foto: Republika
PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA) dan entitas anak mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 12,9 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp959 triliun per Juni 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Bank Central Asia Tbk (IDX: BBCA) dan entitas anak mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 12,9 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp959 triliun per Juni 2025. Pencapaian tersebut didorong penyaluran kredit di berbagai segmen, serta terjaganya likuiditas perseroan.

“Pertumbuhan kredit BCA positif di berbagai segmen, mulai dari korporasi, UMKM, serta konsumer. Penyelenggaraan BCA Expoversary 2025 turut menopang kinerja pembiayaan pada paruh pertama 2025.

Baca Juga

"BCA senantiasa menyalurkan kredit secara pruden, mempertimbangkan prinsip kehati-hatian dengan disiplin dalam menerapkan manajemen risiko. Kami berterima kasih atas kepercayaan seluruh nasabah, dukungan pemerintah, otoritas, serta para pemangku kebijakan sehingga BCA dapat melalui semester pertama 2025 dengan baik," kata Presiden Direktur BCA Hendra Lembong dalam Taklimat Media Paparan Kinerja BCA Semester I 2025 yang digelar secara daring, Rabu (30/7/2025).

Kredit korporasi mencatat pertumbuhan tertinggi sebesar 16,1 persen yoy menjadi Rp451,8 triliun. Kredit komersial meningkat 12,6 persen menjadi Rp143,6 triliun, sementara kredit UMKM tumbuh 11,1 persen menjadi Rp127 triliun.

Di segmen konsumer, total kredit mencapai Rp226,4 triliun atau naik 7,6 persen yoy. KPR tumbuh 8,4 persen menjadi Rp137,6 triliun, sementara kredit kendaraan bermotor (KKB) naik 5,2 persen menjadi Rp65,4 triliun. Pinjaman konsumer lainnya, sebagian besar berasal dari kartu kredit, tumbuh 9,4 persen menjadi Rp23,4 triliun.

Kualitas kredit BCA terjaga solid. Rasio loan at risk (LAR) tercatat sebesar 5,7 persen, membaik dari 6,4 persen pada periode yang sama tahun lalu. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) berada di level 2,2 persen. Pencadangan untuk NPL mencapai 167,2 persen, sedangkan pencadangan untuk LAR berada pada 68,7 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement