Senin 07 Feb 2022 17:07 WIB

Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Didorong Pulihnya Industri dan Perdagangan

Airlangga berharap pertumbuhan ekonomi kuartal I 2022 bisa didorong di atas 5 persen.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Agus raharjo
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02 persen pada kuartal IV 2021 didorong pulihnya industri dan perdagangan. Hal itu disampaikan Menko Airlangga merespons data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia yang mencatat secara tahunan, kuartal IV-2021 ekonomi Indonesia tumbuh 5,02 persen.

"Pertumbuhan ekonomi di kuartal IV sebesar 5,02 persen dan secara YOY 3,7 persen didorong oleh pulihnya sektor industri dan perdagangan dengan pertumbuhan di atas pertumbuhan nasional, yakni 4,92 persen dan 5,56 persen," tutur Airlangga, dalam keterangan, Senin (7/2/2022).

Baca Juga

Airlangga menambahkan, industri memberi kontribusi sebesar 18,8 persen dan menjadi kontributor terbesar terhadap struktur PDB dan berkontribusi 1,01 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. "Dari segi ekspor tumbuh 29,83 persen YOY (year on year) dan impor juga tumbuh 29,6 persen," ujar Airlangga.

Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini mengeklaim, kebijakan gas dan rem yang dilakukan pemerintah berjalan harmonis. Ia menyebut kebijakan fiskal terhadap sektor otomotif dan properti terbukti memunculkan efek domino dari segi produksi dan konsumsi.

Selain itu, program vaksinasi juga sukses membuat kepercayaan masyarakat untuk kembali beraktifitas dengan menjalankan disiplin protokol kesehatan. Ketua Umum DPP Partai Golkar ini memastikan, pemerintah akan menjaga momentum pencapaian positif ini agar pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2022 semakin baik.

Airlangga berharap, pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tahun ini bisa didorong di atas lima persen. "Tentunya (pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2022) akan mempengaruhi di kuartal kedua. Hal itu karena, ada momentum puasa dan Hari Raya (Idul Fitri)," ujar Airlangga.

Airlangga menambahkan, untuk penanganan Covid-19 tahun ini, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 455,62 triliun. "Penanganan kesehatan Rp 122,5 triliun, di mana untuk penanganan pasien itu sekitar Rp 32,96 triliun. Walaupun tentu akibat Delta kemarin, masih ada yang di-carry over yang besarannya sekitar Rp 23,6 triliun," jelas dia.

Berikutnya ia menuturkan, ada program perlindungan masyarakat dengan anggaran Rp 154,8 triliun. Lalu penguatan pemulihan ekonomi  sebesar Rp 178,3 triliun. Kemudian untuk kegiatan G20 pada Februari ada 17 even. "Baik kegiatan itu virtual maupun Hybrid, tentu ini dijaga sesuai protokol kesehatan," tegas Airlangga.

Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 sebesar 3,69 persen. Sedangkan secara kuartal tumbuh 1,06 persen. "Secara kumulatif selama 2021 atau secara ctc tumbuh 3,69%," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (7/2/2022). Margo menegaskan secara tahunan, kuartal IV-2021 dibandingkan kuartal IV-2020 ekonomi Indonesia tumbuh 5,02 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement