Sabtu 08 Jan 2022 00:09 WIB

Penjualan Mobil Hybrid Cetak Rekor Tertinggi di AS

Penjualan mobil hybrid di AS didominasi oleh produk asal Jepang.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Friska Yolandha
Toyota plug-in Hybrid
Foto: Google
Toyota plug-in Hybrid

REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO -- Mobil listrik menjadi pembicaraan hangat di dunia otomotif dalam beberapa waktu terakhir. Namun, mobil hybrid atau berbahan bakar bensin dan listrik mencapai rekor penjualan tertinggi di Amerika Serikat (AS) pada tahun lalu.

Perusahaan otomotif asal Asia mendominasi dalam penjualan mobil hybrid di Amerika Serikat. Peningkatan tersebut terjadi karena banyak pelanggan menilai mobil listrik yang murni menggunakan baterai (EV) masih terlalu mahal dan stasiun pengisian mobil listrik masih minim.

Baca Juga

Penjualan mobil hybrid di Amerika Serikat melonjak 76 persen menjadi 801.550 unit. Berdasarkan data analisis Wards Intelligence, penjualannya menyumbang 5 persen dari total penjualan kendaraan di sana.

Angka tersebut membuat perusahaan otomotif Toyota menyalip General Motors (GM) sebagai produsen mobil dengan penjualan tertinggi di Amerika Serikat. Peningkatan terjadi karena perusahaan asal Jepang itu meningkatkan penjualan mobil hybridnya.

Sedangkan GM hanya menjual kurang dari 25 ribu unit mobil listrik. Hal tersebut dikarenakan mereka menarik kembali Bolt EV untuk menghindari risiko kebakaran baterai.

Di posisi kedua, terdapat perusahaan otomotif asal Jepang lainnya, yakni Honda. Penjualan mobil hybrid mereka meningkat 67 persen dari 2020 dengan angka penjualan sebanyak 107.060 unit.

"Kami berharap dapat meningkatkan penjualan mobil hybrid inti kami, CR-V dan Accord secara substansial di tahun-tahun mendatang," ujar Wakil Presiden Eksekutif Honda, Dave Gardner kepada Reuters.

Sementara itu, perusahaan otomotif asal Korea Selatan, Hyundai melihat bahwa mobil hybrid dapat meningkatkan penjualan mobil listrik ke depannya. "Beberapa pesaing kami, mereka langsung terjun ke baterai EV saja. Kami masih melihat banyak konsumen yang ragu untuk masuk ke baterai EV saja," ujar Ketua Operasi Global Hyundai, Jose Munoz.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement