Jumat 07 Jan 2022 06:40 WIB

Pemerintah akan Bangun Pelabuhan Internasional Baru di Sumatra Selatan

Pelabuhan ini akan menjadi pusat distribusi barang menggantikan Pelabuhan Boom Baru.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan. ilustrasi
Foto: Yasin Habibi/ Republika
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi pada Kamis (6/1) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama jajaran Pemerintah Daerah Sumatera Selatan membahas sejumlah rencana pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi. Salah satu yang dibahas yakni proyek pembangunan pelabuhan baru di Tanjung Carat, Sumatera Selatan. 

"Saat ini kami tengah menyiapkan formulasi kerja sama yang pas. Kehadiran pelabuhan ini akan memberikan stimulus dan nilai tambah bagi masyarakat di Sumatra Selatan dan sekitarnya,” kata Budi dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (6/1/2022). 

Baca Juga

Budi menjelaskan, pembangunan pelabuhan tersebut merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang telah ditetapkan pemerintah. Pembangunan dilakukan menggunakan skema pendanaan kreatif non APBN atau Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang akan melibatkan investor swasta nasional maupun asing.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru memastikan akan mendukung penuh proyek pembangunan pelabuhan di Tanjung Carat tersebut. Herman menutirkan semua proses administrasi sudah berjalan, begitupun lahan dan akses jalan. 

"Terkait lokasi, kedalaman laut dan dermaga, semua sudah masuk dalam standar bagi pelabuhan internasional,” tutur Herman. 

Herman menilai pelabuhan baru tersebut sangat penting untuk menunjang kegiatan perdagangan di Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki komoditi unggulan seperti batu bara, curah cair, karet, pupuk, dan sebagainya. Hal tersebut akan berdampak baik bagi pertumbuhan ekonomi Sumsel dan sekitarnya. 

Pelabuhan baru tersebut akan menjadi pusat distribusi barang atau logistik menggantikan pelabuhan eksisting yaitu Pelabuhan Boom Baru. Pelabuhan eksisting tersebut sudsh tidak bisa dikembangkan lagi karena lokasinya berada di tengah kota. 

Selain itu, lokasi pelabuhan eksisting juga sudah mengalami pendangkalan sehingga tidak bisa disinggahi kapal-kapal berukuran besar. Nantinya, Pelabuhan Boom Baru akan difungsikan sebagai pelabuhan penumpang.

Baca juga : Menkeu: Pembangunan IKN Jadi Salah Satu Prioritas dalam Rancangan APBN 2022

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement