REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Guna meningkatkan resiliensi operasional dan bisnis perusahaan, BUMN Askrindo berhasil memperoleh sertifikasi Business Continuity Management System (BCMS) ISO 22301: 2019 versi terbaru. Sertifikasi tersebut didapatkan setelah melalui proses audit surveillance dari British Standards Institution (BSI) dengan masa berlaku sampai tiga tahun ke depan. Direktur Kepatuhan, SDM dan Manajemen Risiko Askrindo Kun Wahyu Wardana mengatakan, di tahun 2019, Askrindo telah memperoleh sertifikasi ISO 22301:2012. Kemudian di tahun ini, pihaknya Askrindo berhasil melalui proses transisi ke versi terbaru yakni ISO 22301:2019 dengan hasil yang sangat baik.
“Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, tidak terdapat adanya temuan major dan minor pada persyaratan yang telah dipersyaratkan. Hasil ini membuat Askrindo dapat memperpanjang sertifikasi ISO 22301 ke versi 2019 di tahun 2022. Keberhasilan ini tidak lepas dari komitmen, dukungan, kerjasama, dan koordinasi dari seluruh pihak terkait, mulai dari manajemen puncak hingga seluruh unit kerja perusahaan,” ujar Kun, seperti dilansir dari Antara, Jumat (31/12).
Ia mengatakan, dengan penerapan BCMS ini akan memperkuat dan mempersiapkan perusahaan dalam menghadapi disrupsi dan tetap bertahan pascadisrupsi terjadi. Manfaat tersebut antara lain meningkatkan ketahanan perusahaan, melindungi aset perusahaan, meningkatkan reputasi perusahaan, meningkatkan kepastian pencapaian sasaran perusahaan dan yang tidak kalah pentingnya membudayakan peningkatan berkelanjutan pada perusahaan.
Bencana yang sempat terjadi beberapa waktu lalu seperti letusan gunung Semeru, gempa bumi atau banjir bandang sekali lagi menjadi peringatan akan potensi dari bencana yang berdampak pada operasional perusahaan. "Oleh karena itu penerapan BCMS ini diharapkan dapat meningkatkan risiliensi Askrindo terhadap bencana yang tidak hanya disebabkan oleh kejadian alam (natural disaster), oleh ulah manusia (man-made disaster) maupun pandemi yang masih belum berakhir," kata dia.