REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Adhi Commuter Properti Tbk akan segera menjadi perusahaan publik melalui mekanisme penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) dalam waktu dekat. Anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk ini pun telah menyusun langkah strategis untuk mengembangkan bisnis ke depan.
Direktur Pengembangan Bisnis PT Adhi Commuter Properti Tbk Rozi Sparta mengatakan perusahaan berencana melakukan akuisisi dan sejumlah pengembangan baru. Perusahaan akan fokus mengembangkan properti di kawasan berorientasi transit (TOD) terutama yang terhubung dengan stasiun LRT.
Rozi menjelaskan, terdapat dua titik lokasi yang menjadi fokus pengembangan perusahaan ke depannya yaitu daerah yang terhubung dengan stasiun LRT tahap pertama dan daerah yang terhubung dengan stasiun LRT City Pancoran. Pengembangan rencananya akan mulai dilakukan pada tahun depan.
Kedua titik ini pun menambah jumlah lokasi pengembangan milik perusahaan yang terhubung dengan stasiun LRT. "Semula kami menguasai 7 lokasi dari 17 titik pengembangan properti yang terhubung dengan stasiun LRT, ke depan kami akan perkuat posisi menjadi 9 lokasi," kata Rozi, Jumat (12/11).
Sebagai upaya diversifikasi portofolio, menurut Rozi, perusahaan juga akan mengembangkan hunian tapak. Saat ini perusahaan sudah mengembangkan hunian berkonsep Villa House yaitu Adhi City Sentul yang lahannya mencapai 120 hektar. Perusahaan juga akan mengembangkan beberapa titik hunian tapak yang terhubung dengan layanan transportasi.
Direktur Utama PT Adhi Commuter Properti Tbk, Rizkan Firman, optimistis prosepek bisnis properti yang terintegrasi dengan layanan transportasi khsusunya LRT akan sangat positif ke depannya. Optimisme tersebut dilandasi dengan kondisi sektor properti yang mulai pulih.
"Kami melihat prospek bisnis ke depan masih sangat baik dan sangat prospektif ditambah dengan banyak insentif yang diberikan oleh pemerintah termasuk perbankan," kata Rizkan.
Rizkan melihat gedung bertingkat (high rise) berbasis TOD cukup menarik dan bisa diterima oleh pasar. Salah satu sentimen positif yang mendukung hal tersebut yaitu beroperasinya LRT pada 2022 mendatang. Menurutnya, hal ini akan sangat menguntungkan bagi Adhi Commuter Properti sebagai pengembang kawasan berbasis TOD.
Sejalan dengan itu, masyarakat di kawasan perkotaan akan menjadikan LRT sebagai solusi transportasi, sehingga properti berbasis TOD ini akan menjadi investasi masa depan yang sangat prospektif. "Kami yang fokus ke properti berbasis TOD memiliki potensi yang sangat besar dimana kebutuhan masyarakat terhadap aksesibilitas dan transportasi masal ini memang sangat dinantikan," tutup Rizkan.