Senin 08 Nov 2021 18:15 WIB

KRTA Hadirkan Produk Fashion dari Kain Tradisional Nusantara

Proyek KRTA menemukan interpretasi baru atas pakaian yang merepresentasikan keragaman

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Aneka produk fashion dan kerajinan (ilustrasi). Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) melalui Smesco Indonesia bekerja sama dengan LAKON Indonesia, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Indonesia (BI), meluncurkan proyek KRTA.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Aneka produk fashion dan kerajinan (ilustrasi). Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) melalui Smesco Indonesia bekerja sama dengan LAKON Indonesia, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Indonesia (BI), meluncurkan proyek KRTA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) melalui Smesco Indonesia bekerja sama dengan LAKON Indonesia, Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Indonesia (BI), meluncurkan proyek KRTA. Proyek itu bertujuan menghadirkan produk fashion modern yang berasal dari bahan baku wastra atau kain tradisional. 

Produk ini diharapkan dapat menjadi pakaian Indonesia yang baru dan akan digunakan oleh masyarakat. Semua ini akan dihadirkan dalam Pagelaran Bertajuk Aradhana yang akan berlangsung pada 11 November 2021 pukul 19.30 WIB. 

Baca Juga

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, proyek KRTA merupakan sebuah ikhtiar dalam menemukan interpretasi baru atas pakaian yang merepresentasikan keragaman Indonesia. "Saya menyambut baik inisiatif bersama ini hasil kolaborasi apik dari SMESCO Indonesia dengan LAKON Indonesia, serta didukung penuh oleh Bank Rakyat Indonesia, dan peran Bank Indonesia, dalam menghadirkan Pergelaran Aradhana," ujar dia dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (8/11).

Teten menambahkan, hadirnya proyek KRTA merupakan salah satu bentuk eksplorasi future fashion, elaborasi desain dengan kearifan lokal dan sentuhan kontemporer. Menurutnya, penggunaan bahan baku lokal berkualiatas yang ramah lingkungan, sampai dengan model bisnis pengembangannya yang sudah disiapkan, diharapkan dapat memberikan kesejahteraan yang optimal, bagi para pelaku UMKM lokal. 

"Proyek KRTA dirancang agar output-nya, dapat menjadi alternatif referensi desain pakaian nasional modern dan inklusif yang dapat diadopsi semua UMKM fashion di seluruh Indonesia. Lalu hasil akhirnya menjadi kebanggaan kita, untuk dikenakan di berbagai momentum resmi, agenda nasional," kata Teten. 

Ia berharap inisiatif ini dapat melahirkan beragam potensi kolaborasi. Pada akhirnya menghadirkan dampak besar, bagi masyarakat luas, khususnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) fashion Tanah Air. 

Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata mengatakan, proyek KRTA merupakan bagian dari Smesco LABO yang merupakan inisiatif Smesco untuk menghadirkan UMKM masa depan. Smesco LABO memiliki empat pilar yang akan dikembangkan untuk menjadi UMKM masa depan yakni sektor makanan, kriya, fashion, dan otomotif. 

"Jadi kita akan perkuat Research and Development (R&D) UMKM ini agar mereka dapat mengadopsi dan mempermudah usaha mereka ke depannya," tegas Leo.  Dia berharap, Smesco LABO dapat menghadirkan gerbong baru bagi UMKM untuk mengembangkan diri dalam hal modernisasi dan penggunaan digital. 

"Dari siluet yang akan dihadirkan di Pagelaran Aradhana semoga bisa diterima masyarakat untuk jadi pakaian Indonesia yang baru dan dipakai sebagai indentitas bersama. Akan timbul peluang ekonomi untuk UMKM dan penunjangnya," tuturnya. 

Founder LAKON Indonesia Thresia Mareta menambahkan, pihaknya ingin membagikan ilmu kepada UMKM agar mereka dapat naik kelas dan memiliki mata pencaharian yang panjang di masa depan. LAKON Indonesia, lanjutnya, melakukan riset pengambangan pola sampai dengan membuat contoh produk yang akan menjadi baham pelatihan dan pembinaan untuk UMKM nantinya. 

"Kami pelajari pakaian tradisional Indonesia dari ujung barat ke timur. Kita buat siluet baru dan kita buat pola sederhana untuk UMKM di berbagai daerah. Dengan pola yang sangat sederhana ini akan membantu mereka di masa depan. Kami buat siluet juga sebagai panduan supaya kami memberikan ruang kreatifitas masing-masih daerah untuk ekplorasi kain mereka. Dari situ kami buat contoh siluet pakaian jadi yang diterapkan di berbagai kain tradisional jadinya seperti apa," jelas Thresia. 

Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia (BI) Yunita Resmi Sari menambahkan, BI melibatkan 181 UMKM wastra binaan BI untuk bergabung dalam proyek KRTA. Dirinya berharap, warisan budaya nasional dalam bentuk wastra dan dari tiap daerah dapat diolah serta memberikan nilai ekonomis yang bermanfaat untuk pengembangan UMKM dan ekonomi. 

"Pengembangan UMKM wastra ini menjadi penggerak ekonomi daerah. Semoga program ini semakin meningkatkan nilai ekonomi wastra di seluruh Indonesia," ujar Yunita. 

Executive Vice President Small & Medium Business Development BRI Sepyan Uhyandi menegaskan, pihaknya ingin terlibat dalam proyek KRTA ini untuk menghadirkan UMKM masa depan Indonesia. "Program ini merupakan salah satu cara untuk menciptakan UMKM masa depan. Dalam membentuk fashion tersebut dibuat blue print yang tidak hanya berbentuk baju saja, tapi pelatihan, pemasaran, pemilihan bahan dan lainnya dan menyangkut UMKM. Kita ingin ikut serta memajukan UMKM," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement