REPUBLIKA.CO.ID, PEKAN BARU -- Berdasarkan lokasi investasi, Provinsi Riau menduduki urutan empat besar dan menjadi satu-satunya provinsi di luar Jawa yang mencatatkan realisasi investasi PMDN dan PMA terbesar di Indonesia senilai Rp 16,5 triliun.
"Lima besar provinsi dengan total akumulasi realisasi PMDN dan PMA terbesar di Indonesia, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Riau, dan Banten," kata Menteri Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, dalam keteranganannya di Pekanbaru, Rabu (27/10).
Menurut dia, urutan nilai investasi terbesar itu adalah Jabar mencatatkan investasi sebesar Rp 34,8 triliun, DKI Jakarta Rp 23,9 triliun, Jatim Rp 18 triliun, Riau Rp 16,5 triliun, dan Banten Rp 14,2 triliun. Nilai investasi kuartal III 2021 merupakan realisasi investasi langsung yang dilakukan selama tiga bulan periode laporan Juli-September 2021.
Catatan itu berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang diterima Kementerian Investasi/BKPM dari perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). "Pada kuartal tiga ini, realisasi PMDN di Indonesia mencapai Rp 113,5 triliun dan PMA Rp 103,2 triliun, total keduanya Rp 216,7 triliun," kata Bahlil.
Realisasi investasi sepanjang kuartal III 2021 sebesar Rp 216,7 triliun, tumbuh 3,7 persen (yoy). "Saat ini minat investor untuk menanamkan investasi di luar Jawa lebih besar. Dari realisasi PMDN dan PMA terbesar, ada satu provinsi dari luar Jawa yang realisasi investasinya tinggi, yaitu Riau," kata dia.
Sementara itu, berdasarkan sektor usahanya, paling banyak disumbang oleh perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar Rp 28,1 triliun. Lalu, transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp 26,6 triliun.
Kemudian, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya Rp25,1 triliun. Selanjutnya, pertambangan sebesar Rp21 triliun. Terakhir jasa lainnya Rp19,4 triliun.