Rabu 27 Oct 2021 00:10 WIB

Makin Tajir, Kekayaan Elon Musk Bukan karena Tesla

Hanya menunggu waktu, kemungkinan kekayaan bersih Musk mencapai 13 digit.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Elon Musk, Pengusaha miliarder yang menjalankan SpaceX dan perusahaan mobil listrik Tesla
Foto: space.com
Elon Musk, Pengusaha miliarder yang menjalankan SpaceX dan perusahaan mobil listrik Tesla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kesuksesan perusahaan mobil listrik Tesla, membuat CEO Elon Musk meraup keuntungan besar. Tidak lagi menjadi miliader, Elon Musk bersiap merebut gelar triliuner pertama di dunia.

Bloomberg melaporkan, saat ini kekayaan bersih CEO Tesla itu secara resmi naik melewati seperempat triliun dolar Amerika. Pencapaian Musk membuat pendiri Amazaon Jeff Bezos turun menjadi peringkat kedua di dunia.

Baca Juga

Jumlah kekayaan Musk dinilai sangat besar dan mengejutkan. Hanya menunggu waktu, kemungkinan kekayaan bersih Musk mencapai 13 digit. Kabar mengenai gelar triliuner Musk muncul setelah nilai saham Tesla meroket akibat pemesanan 100 ribu mobil untuk rental mobil Hertz.

Menurut Bloomberg, pembelian terbesar kendaraan listrik mewakili pendapatan sekitar 4,2 miliar dolar Amerika sehingga saham Tesla naik sekitar 6,7 persen pada Senin (25/10). Walaupun Musk sudah menyalip Bezos sebagai orang terkaya di dunia pada akhir bulan lalu, pencapaian ini membuat ia semakin melebarkan sayapnya.

Namun, masih belum dipastikan betul kapan Musk bisa menjadi triliuner. Jika dia berhasil menjadi triliuner, itu mungkin bukan karena kesuksesan Tesla. Hal itu diungkapkan oleh analis lembaga keuangan Amerika Serikat (AS) Morgan Stanley Adam Jonas.

“Lebih dari satu klien telah memberi tahu kami jika Elon Musk menjadi triliuner pertama, tetapi itu bukan karena Tesla,” kata Jonas kepada The Guardian pekan lalu.

Menurut Jonas, yang membawa Musk menjadi triliuner adalah SpaceX. “Yang lain mengatakan SpaceX, pada akhirnya mungkin menjadi perusahaan yang paling bernilai tertinggi di dunia dalam industry apa pun,” ujar dia.

Dilansir Futurism, Selasa (26/10), perusahaan antariksa tersebut membuat langkah untuk mengembangkan roket pertama yang mampu mengirim astronot ke Bulan sejak era Apollo. Ini merupakan sebuah prestasi yang akan membuat investor terkesan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement