REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Zohran Mamdani menyerukan para pendukungnya untuk memboikot Starbucks sebagai bentuk solidaritas terhadap barista yang melakukan aksi mogok. Wali Kota terpilih New York City ini mendorong boikot Starbucks dalam rangka mendukung pekerja Starbucks yang melakukan mogok nasional akibat mandeknya negosiasi kontrak.
Mamdani meminta para pengikutnya untuk menghindari gerai Starbucks hingga aksi mogok berakhir. Aksi ini bertepatan dengan “Red Cup Day,” hari promosi besar Starbucks. Serikat pekerja menuduh Starbucks enggan bernegosiasi secara adil.
Para pekerja memulai aksi mogok tanpa batas waktu pada Kamis (13/11/2025), menyusul kebuntuan pembahasan kontrak kerja.
“Pekerja Starbucks di seluruh negeri sedang melakukan mogok atas pelanggaran praktik ketenagakerjaan, memperjuangkan kontrak yang adil,” tulis Mamdani di platform X pada Kamis malam.
“Selama pekerja masih mogok, saya tidak akan membeli Starbucks, dan saya meminta Anda bergabung bersama kami. Bersama, kita bisa mengirim pesan kuat: No contract, no coffee.”
Dilansir The Economic Times, seruan ini menunjukkan bagaimana Mamdani mulai menggunakan pengaruh politik barunya. Sebelumnya pada masa kampanye, ia berjanji untuk menyediakan bus gratis, pembekuan sewa, dan layanan penitipan anak gratis.
Mogok yang berlangsung di lebih dari 25 kota AS ini dilakukan tepat pada Red Cup Day, hari ketika Starbucks memberikan gelas edisi liburan gratis dan biasanya mencatat penjualan besar. Starbucks mengklaim sekitar 99,9 persen gerainya tetap buka meski terjadi aksi mogok.