Ahad 24 Oct 2021 18:02 WIB

BSI Siap Jadi Pendorong Utama Pertumbuhan Ekonomi Syariah

Indonesia harus menjadi pusat gravitasi ekonomi syariah global di masa datang.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
 PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyatakan siap menjadi pemain utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Tanah Air. (ilustrasi)
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyatakan siap menjadi pemain utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Tanah Air. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyatakan siap menjadi pemain utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Tanah Air. Hal ini seiring dengan visi pemerintah bahwa Indonesia harus menjadi pusat gravitasi ekonomi syariah global di masa datang.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkapkan kesiapan pihaknya menjadi pemain kunci dalam mendongkrak pertumbuhan itu tak terlepas dari memanfaatkan potensi ekonomi syariah dalam negeri. BSI juga sudah memiliki kapabilitas mumpuni untuk menggarap potensi itu.

Baca Juga

"Kami bukan hanya ingin handal dalam perbankan syariah saja, kami ingin optimalkan potensi yang ada untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia secara merata," katanya, Ahad (24/10).

Menurut data, CAGR lima tahun terakhir kinerja penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) di industri perbankan syariah Indonesia mencapai 13,8 persen. Penetrasi aset keuangan syariah di Indonesia masih kecil yaitu sekitar tiga persen dari PDB sehingga peluangnya bisa terus digali.

Ada potensi 200 juta nasabah yang memanfaatkan jasa keuangan ritel. Contohnya untuk keperluan perjalanan umrah, haji, hingga perawatan kesehatan, serta layanan transaksi sosial zakat, infak, sedekah dan wakaf (Ziswaf).

Potensi industri halal di Indonesia nilainya kurang lebih Rp 4.375 triliun. Dari total nilai tersebut, Industri makanan dan minuman halal menyedot porsi terbanyak yaitu senilai Rp 2.088 triliun disusul aset keuangan syariah senilai Rp 1.438 triliun.

Herry yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) mengatakan, prospek pertumbuhan industri perbankan syariah masih sangat baik kendati laju ekonomi masih terganggu pandemi Covid-19. Pada Juli 2021 aset perbankan syariah di Tanah Air tumbuh sekitar 16,35 persen dari Juni 2021, pembiayaan tumbuh 6,82 persen dan DPK tumbuh 17,98 persen.  

"Ini tanda yang positif, artinya masyarakat sudah melirik perbankan syariah karena cukup kompetitif," kata Hery.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement