Rabu 20 Oct 2021 05:25 WIB

PP Presisi Bukukan Kontrak Baru Rp 4,7 Triliun

Pencapaian kontrak baru emiten bersandi PPRE ini tumbuh sebesar 241 persen (yoy).

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
PT PP Presisi Tbk. PT PP Presisi Tbk membukukan kontrak baru sebesar Rp 4,7 triliun hingga September 2021.
Foto: pp-presisi.co.id
PT PP Presisi Tbk. PT PP Presisi Tbk membukukan kontrak baru sebesar Rp 4,7 triliun hingga September 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PP Presisi Tbk membukukan kontrak baru sebesar Rp 4,7 triliun hingga September 2021. Pencapaian kontrak baru tersebut mencapai 130 persen dari target perseroan. 

Sementara itu, dibandingkan periode yang sama tahun lalu, pencapaian kontrak baru emiten bersandi PPRE ini tumbuh sebesar 241 persen (yoy). Pada September 2020, kontrak baru yang berhasil diperoleh perseroan hanya mencapai Rp 1,9 triliun. 

Baca Juga

Pada September 2021, PPRE berhasil menambah perolehan kontrak baru sebesar Rp 1,2 triliun yang didapat dari Proyek Pembangunan Jalan Hauling Tambang Batubara milik PT Marga Bara Jaya - Jambi (nongroup). Proyek tersebut dikontribusi dari PT LMA yang merupakan Anak Perusahaan PT PP Presisi Tbk. 

Secara komposisi per lini bisnis, perolehan kontrak baru saat ini telah didominasi oleh Mining Services sebesar 49,5 persen, Civil Work sebesar 43,6 persen, dan sisanya berasal dari Production Plant, Structure Work, dan Rental HE sebesar 6,9 persen. 

"Meningkatnya pencapaian kontrak baru tersebut, semakin menegaskan upaya Perseroan dalam melakukan diversifikasi pada jasa pertambangan," kata Direktur Peralatan & SCM PPRE, Mhd Wira Zukhrial, dalam keterangan resminya, Selasa (19/10).

Pada jasa pertambangan, lingkup pekerjaan PPRE melingkupi proses yang terintegrasi yakni mulai pada pembangunan infrastruktur utama dan pendukung kegiatan pertambanga. Seperti, Hauling Road Development, Upgrading dan Maintenance, pembuatan stockpile, jetty, port dan infrastruktur lainnya serta kegiatan utama jasa pertambangan yakni pengupasan lapisan tanah penutup dan hauling services. 

Menurut Wira, pencapaian tersebut tentunya semakin meningkatkan posisi PPRE sebagai kontraktor jasa tambang nikel maupun maincontractor pada pekerjaan civilwork. Selain itu, daya saing perusahaan juga meningkat dengan diperolehnya pasar-pasar baru di luar group sebesar 89,31 persen dari total kontrak baru yang diperoleh hingga September 2021. 

Untuk sisa waktu tiga bulan pada 2021 ini, PPRE optimistis masih dapat menambah perolehan kontrak baru sebesar Rp700 miliar hingga Rp1 triliun. Penambahan tersebut akan berasal dari beberapa proyek jasa tambang maupun infrastruktur yang sedang digarap perseroan. 

"Harapan kami, dengan perolehan kontrak baru yang signifikan pada 2021 ini dapat meningkatkan kinerja secara optimal pada tahun-tahun mendatang," kata Wira.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement