Jumat 08 Oct 2021 16:59 WIB

IHSG Berakhir Menguat Didukung Pengesahan UU HPP

Pergerakan IHSG mendapat sentimen positif dari dalam negeri.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (ilustrasi). IHSG pada Jumat (8/10) ditutup menguat didorong sentimen positif pengesahan UU HPP.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (ilustrasi). IHSG pada Jumat (8/10) ditutup menguat didorong sentimen positif pengesahan UU HPP.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona positif pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (8/10). IHSG menguat signifikan sebesar 6.481,77. Dalam sepekan IHSG telah naik sebesar 4,06 persen. 

Penguatan IHSG hari ini masih ditopang oleh saham energi dan perbankan. Investor asing membukukan pembelian bersih sebesar Rp 2,41 triliun dengan saham yang paling banyak dibeli antara lain BBRI, BBCA, BMRI, ASII, dan TLKM.

Baca Juga

Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan pergerakan IHSG mendapat sentimen positif dari dalam negeri. Salah satunya terkait pengesahan RUU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) di sahkan menjadi UU. 

Selanjutnya, berdasarkan survei Bank Indonesia (BI), indeks konsumen September 2021 tercatat sebesar 95,5, meningkat dari 77,3 pada bulan sebelumnya. Hal ini mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi menguat.

"Perbaikan ini dipengaruhi oleh membaiknya mobilitas masyarakat sejalan dengan pelonggaran kebijakan pembatasan mobilitas pada periode survei," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Jumat (8/10). 

Dari eksternal, IHSG menguat sejalan dengan bursa regional Asia bergerak naik di topang kesepakatan di parlemen AS dan solidnya data klaim pengangguran AS. Menurut riset, pasar merespons positif adanya kesepakan di parlemen AS sehubungan dengan plafon utang pemerintah AS. 

Senator Chuck Schumer mengatakan anggota parlemen mencapai kesepakatan untuk meningkatkan plafon utang dalam jangka pendek sebesar 480 miliar dolar AS. Kabar tersebut tentunya sebagai usaha menghindari default utang pemerintah sehingga ini meredakah kekhawatiran pasar terhadap default tersebut. 

Sementara itu, data klaim pengangguran AS membaik, dimana Departemen Tenaga Kerja Amerika melaporkan klaim pengangguran mingguan untuk periode minggu lalu tercatat sebanyak 326.000 turun dari minggu sebelumnya 364.000. Data ini menunjukkan proses pemulihan ekonomi terus berlangsung.

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement