Senin 03 Jun 2024 17:21 WIB

Puluhan Perusahaan Antre IPO di Pasar Modal

Sebanyak 24 perusahaan yang antre masuk buresa beraset skala menengah.

Karyawan beraktivitas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (19/4/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan beraktivitas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (19/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan terdapat 37 perusahaan yang berada dalam pipeline (antrean) untuk melangsungkan pencatatan perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia. Hingga 31 Mei 2024, sebanyak 24 perusahaan telah berhasil melangsungkan IPO di pasar modal Indonesia sepanjang tahun ini, dengan dana dihimpun mencapai Rp 3,88 triliun.

“Hingga saat ini, terdapat 37 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna di Jakarta, Senin (3/6/2024).

Baca Juga

Dari 37 perusahaan dalam antrean IPO, Nyoman menjelaskan sebanyak 24 perusahaan beraset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar, delapan perusahaan beraset skala besar di atas Rp 250 miliar, serta lima perusahaan beraset skala kecil di bawah Rp 50 miliar.

Berdasarkan sektor, ia menjelaskan dalam antrean IPO terdapat sembilan perusahaan sektor barang konsumen primer, enam perusahaan sektor industri, dan lima perusahaan sektor barang non konsumen primer.

Lalu, sebanyak empat perusahaan sektor teknologi, tiga perusahaan sektor properti, dan tiga perusahaan sektor kesehatan. Kemudian, sebanyak dua perusahaan sektor barang baku, dua perusahaan sektor energi, satu perusahaan sektor infrastruktur, serta satu perusahaan sektor transportasi dan logistik.

Lebih lanjut, Nyoman menjelaskan masih terdapat 24 perusahaan dalam antrean akan melangsungkan proses rights issue di BEI. “Per 31 Mei 2024 telah terdapat 10 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp 30,71 triliun," ujar Nyoman.

Sementara itu, untuk penerbitan Efek Bersifat Utang dan/atau Sukuk (EBUS), terdapat 40 emisi dari 32 penerbit EBUS yang sedang berada dalam antrean pencatatan per 31 Mei 2024. “Hingga saat ini, telah diterbitkan 41 emisi dari 28 penerbit EBUS dengan dana yang dihimpun sebesar Rp 42,8 triliun,” ujar Nyoman.

Pasar modal Indonesia optimistis jumlah perusahaan tercatat di BEI dapat mencapai 1.000 emiten pada tahun ini, yang mana per 31 Mei 2024 jumlah perusahaan tercatat telah mencapai 926 emiten.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement