REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Terdapat sejumlah sentimen yang perlu diwaspadai pada pekan terakhir bulan ini atau periode 27-31 Mei 2024. Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT) Dimas Krisna Ramadhani menyebutkan tiga sentimen yakni aliran dana asing ke IHSG, pengumuman rebalancing indeks, dan core PCE AS April 2024.
Aliran dana asing ke IHSG di pekan ini akan sangat dipengaruhi aksi jual beli investor asing di IHSG. Jika dilihat dalam sepekan terakhir, asing mencatatkan outflow di pasar reguler IHSG sebesar Rp 254 miliar. Bahkan dalam sebulan jumlah aliran dana asing yang keluar dari IHSG jauh lebih besar yaitu Rp 13,2 triliun.
"Jumlah outflow yang dilakukan investor asing di IHSG yang sebesar ini dan dilakukan secara konsisten setiap pekannya merupakan hal yang jarang terjadi dan anomali. Berkaca dari catatan sebelum-sebelumnya, outflow asing di IHSG yang besar selanjutnya disusul dengan koreksi market yang dalam,” kata Dimas dalam pernyataan tertulisnya, Senin (27/5/2024).
Dia menambahkan aliran dana asing yang keluar di IHSG juga bukan tanpa alasan. Jika dilihat dari kinerja IHSG secara YTD dibandingkan indeks S&P 500 yang menjadi acuan indeks global, kinerja IHSG jauh berada di bawah S&P500 dimana IHSG mengalami pelemahan 0,69 persen sedangkan S&P 500 mencatatkan kenaikan 11,85 persen YTD.
"Hal ini membuat aliran dana keluar dari indeks saham negara berkembang dan menaruh di indeks saham negara maju yang memiliki risiko yang lebih kecil. Anomali berikutnya adalah risiko yang kecil, seharusnya diiringi dengan reward yang kecil, namun fakta yang saat ini sedang terjadi rupanya tidak demikian,” jelas Dimas.
Terkait sentimen pengumuman rebalancing indeks, Dimas menuturkan pada Sabtu pekan lalu terdapat pengumuman rebalancing indeks FTSE. Hal itu dimana BREN yang merupakan saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di IHSG berhasil masuk dalam FTSE Global Equity Index Quarterly untuk periode Juni 2024.
“Berdasarkan pengumuman resmi yang disampaikan pihak FTSE Russel, masuknya BREN dalam indeks bergengsi tersebut akan efektif pada Senin 24 Juni 2024 mendatang. BREN masuk ke dalam Large Cap Index FTSE,” ucap Dimas.
Berkaca dari kejadian serupa pada bulan ini, TPIA juga mencatatkan rebalancing dan efektif masuk ke dalam indeks MSCI pada 1 Juni 2024. Pada saat kejadian tersebut diumumkan, saham TPIA mencatatkan kenaikan harga yang signifikan maka hal ini pun berpotensi terjadi di BREN pada pekan ini dan membuat IHSG juga ikut bergerak naik karena BREN merupakan saham nomor satu di IHSG saat ini.
Sementar itu, terkait sentimen Core PCE AS bulan April, pada Jumat pekan ini, AS akan mengumumkan data ekonomi yang selama ini dijadikan acuan bagi The Fed dalam memutuskan tingkat suku bunga yaitu Core PCE AS untuk bulan April. Indeks Harga Pengeluaran Personal Inti bulan April diprediksi akan mencatatkan pertumbuhan sebesar 0,3 persen atau sama dengan capaian bulan sebelumnya.
Core PCE mengukur persentase perubahan harga barang dan jasa di luar jenis barang makanan dan energi, sehingga memberikan gambaran yang lebih akurat terkait kondisi ekonomi dan inflasi di AS. Oleh karenanya, indikator menjadi salah satu acuan bagi The Fed dalam menentukan keputusan tingkat suku bunganya.
Berkaca pada data-data ekonomi dan sentimen tersebut, T Indo Premier Sekuritas merekomendasikan tiga saham ini untuk trading pada pekan ini ini hingga 31 Mei 2024:
1. Buy BREN (Support: 10.800 dan Resist: 12.400). Pada minggu ini ada sentimen pengumuman akan masuknya emiten ini ke dalam indeks FTSE di Juni mendatang. Closing di level ATH disertai dengan sentimen tersebut.
2. Buy on Pullback NCKL (Support: 990 dan Resist: 1.210). Emiten ini membentuk Volatility Contraction Pattern dan breakout dari resistance di level 1010 disertai dengan lonjakan volume. Ada pula sentimen dari emiten yang akan melaksanakan aksi korporasi yakni buyback saham yang akan diumumkan pada RUPST 27 Juni mendatang.
3. Buy CLEO (Support: 1.155 dan Resist: 1.500) Kenaikan disebabkan oleh pertumbuhan laba bersih sebesar 96 persen YoY pada Q1 2024. Emiten ini breakout dari konsolidasi disertai dengan peningkatan volume sekaligus closing di level ATH-nya.