Sabtu 18 Sep 2021 10:32 WIB

Menkop Minta Petani Berlahan Sempit Gabung ke Koperasi

Koperasi menjadi solusi pertanian di struktur ekonomi tanah air di level mikro.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Koperasi /ilustrasi
Foto:

 
Di Subang, sambungnya, ada sekitar 6.000 hektare lahan yang dimanfaatkan sebagai lumbung pertanian yang bisa menyiapkan padi premium dan ditargetkan minimal bisa memproduksi padi 10 ton per hari. Petani juga kini bisa memanfaatkan perhutanan sosial. Satu kepala keluarga memperoleh 2 hektare lahan, bahkan bisa diperpanjang hingga 30 tahun. 
 
“Kami dengan Provinsi Jabar coba merevitalisasi lagi koperasi pangan yang potensial untuk kita perbesar dan dihubungkan ke lembaga pembiayaan," jelas Menkop. Berdasarkan Online Data System (ODS) Kemenkop per Desember 2020, terdapat sebanyak 127.124 unit koperasi yang bergerak di sektor riil.
 
Jumlah ini terdiri dari 57,6 persen Koperasi Konsumen, 19,8 persen Koperasi Jasa, 13,9 persen Koperasi Simpan Pinjam, 5,76 persen Koperasi Produsen, 2,85 persen Koperasi Pemasaran, dan lainnya. Sementara, kontribusi sektor pertanian terhadap PDB naik menjadi 15,46 persen (terbesar kedua setelah Industri Pengolahan) atau senilai Rp 570,11 triliun. Sektor lainnya (Industri Pengolahan, Perdagangan Besar dan Eceran, Konstruksi dan sektor lainnya), justru mengalami kontraksi atau tumbuh negatif pada kuartal II 2020. 
 
"Jumlah UMKM yang berusaha di bidang pangan dengan proporsi 31,27 persen dari total jumlah UMKM sebanyak 64 juta unit," kata dia.
 
Bupati Subang Ruhimat menuturkan, di luar 6.000 hektare lahan potensial untuk padi, Subang juga memiliki 20 ribu ha lahan Perhutani yang saat ini dikelola masyarakat dan lahan eks PTPN sebesar 16.000 ha. 
 
"Ini memberikan berkah bagi rakyat Subang jika dikelola dengan baik. Ditambah pantai di Subang sepanjang 44 kilometer juga kami punya sudah dimanfaafkan pengusaha peternak udang paname. Kami baru saja membantu para pertambak sekitar 9 juta bibit ikan bandeng dan ikan windu," jelas Ruhimat. 
 

 

Tak hanya itu, Subang juga sedang membangun Pelabuhan Patimban, yang diharapkan bisa mempermudah jalur ekspor. “Kami mohon bantuan dari pemerintah untuk mengirim tim teknis dan tenaga ahli untuk membantu mengembangkan potensi pangan di Subang. Masalah modal, KemenKopUKM sudah hadir melalui LPDB-KUMKM," ucap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement