REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sedang proses penunjukkan penjamin emisi terhadap aksi penerbitan obligasi global (global bond). Bank BUMN berkode saham BBNI ini telah meraih peringkat Ba3 (hyb) oleh Moody's Investors Service terhadap surat utang tambahan tier 1 (AT1) berdenominasi dolar AS.
“Ini adalah instrumen modal AT1 pertama yang memenuhi standar Basel III yang diterbitkan oleh bank asal Indonesia,” tulis riset Moody’s seperti dikutip Jumat (17/9).
Adapun peringkat tersebut diberikan berdasarkan draft dokumen yang direview oleh Moody's, yang diperkirakan tidak akan berbeda secara material dari dokumentasi akhir. Pada peringkat Ba3 (hyb) yang disematkan Moody’s ada tiga tingkat di bawah adjusted baseline credit assessment (BCA) baa3 BNI, yang mencerminkan risiko non-kumulatif penangguhan kupon dan penurunan nilai pokok pada saat tidak layak, serta subordinasi pada saat likuidasi.
Dalam penilaiannya, Moody's tidak memasukkan dukungan pemerintah apapun ke dalam peringkat, karena penerbitan surat utang ini dimaksudkan untuk menyerap kerugian jika terjadi tekanan keuangan.
Adapun karakteristik kupon surat berharga AT1 dapat dibatalkan secara non-kumulatif atas kebijakan bank yang bergantung pada ketersediaan dana yang dapat didistribusikan, persyaratan modal peraturan, dan kebijakan peraturan.