Kamis 16 Sep 2021 20:55 WIB

Prabu Indonesia Lawan Arus Buat Sasar Eksekutif Muda

Tren fasyen memang selalu berputar cepat dan juga terjadi pada busana pria.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Tren fesyen yang selalu berputar cepat juga terjadi pada busana pria.
Foto: Istimewa
Tren fesyen yang selalu berputar cepat juga terjadi pada busana pria.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Prabu Indonesia merambah ke dunia fasyen setelah lama bergelut di bisnis sepatu. Untuk membuat beberapa outfit menswear, Prabu Indonesia menggandeng Pemrakarsa Archie, premier men’s clothier, Michael Wong. Mereka, berkolaborasi membuat Prabu by MW. 

"Ya, Prabu by MW memang melawan arus. Di saat banyak yang menggandrungi fashion dari Korea kami muncul dengan konsep modern klasik. Selama konsisten, kami optimis akan diterima pasar," ujar Founder Prabu Indonesia, Lisa Yumi, kepada wartawan, Kamis (16/9).

Produk Prabu by MW ini, kata dia, salah satunya menyasar eksekutif muda yang ada di kota besar. "Mereka akan lebih percaya diri karena ditunjang penampilannya ini mem present kan dirinya," katanya.

Selain itu, kata dia, Prabu by MW ingin hadir dengan produk lokal yang kualitasnya sama dengan produk impor. Karena, dia melihat, kecenderungan bahwa saat ini banyak sekali orang yang baru merasa percaya diri saat mengenakan barang impor berkualitas tinggi. 

"Padahal, kan kalau ada produk dalam negeri dengan kualitas yang sama tinggi, namun dengan harga yang lebih mudah dijangkau, kenapa tidak?," ujarnya.

Melihat beberapa koleksi yang diberi tajuk Prabu by MW ini, imaji akan langsung mengaitkannya dengan gaya dapper yang kini kian banyak disukai. Seseorang dengan gaya dapper adalah pria yang merepresentasikan tampilan dirinya dengan cara yang sangat baik dan smooth.

Konsep itu, kata dia, diterjemahkan Prabu by MW melalui atasan-atasan formal dan kasual berlengan pendek dan panjang, serta celana chino. Agar memudahkan gerak dan nyaman dikenakan seharian, katun dipilih sebagai material utama.

"Produk Prabu by MW menyasar kalangan pria eksekutif muda berusia 25 hingga 45 tahun. Busana-busana tersebut cocok dikenakan pada momen formal, semi formal, hingga kasual yang bergaya," paparnya.

Lisa mengatakan, warna-warna basic seperti biru, abu-abu, dan hitam lebih banyak dipilih, agar mudah dipadupadankan dengan koleksi lain yang telah lebih dulu ada di lemari.

Sementara menurut Michael Wong, tujuan awal kolaborasi ini ingin memberikan sesuatu yang berbeda, mendedikasikan 'warna' berbeda dari tren menswear yang sudah ada.

Karena, menurut Michael, tren fashion memang selalu berputar cepat juga terjadi pada busana pria. Untuk itu, look yang klasik, modern, sekaligus tidy menjadi hal yang paling diburu para pria karena sifatnya yang tak lekang oleh waktu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement