Jumat 10 Sep 2021 17:36 WIB

Transjakarta Uji Coba Bus Listrik, Higer: Rute Capai 350 Km

Jarak tempuh akan berkurang seiring adanya naik turun penumpang dan buka tutup pintu.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Fuji Pratiwi
Karyawan duduk di dalam bus listrik Transjakarta saat peluncuran di Jakarta, Jumat (10/9). PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) meluncurkan Bus Listrik Higer untuk menjalani uji coba tahap kedua. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan pada tahun 2025 penggunaan 5.000 bus listrikTransjakarta untuk mengurangi polusi udara.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Karyawan duduk di dalam bus listrik Transjakarta saat peluncuran di Jakarta, Jumat (10/9). PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) meluncurkan Bus Listrik Higer untuk menjalani uji coba tahap kedua. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan pada tahun 2025 penggunaan 5.000 bus listrikTransjakarta untuk mengurangi polusi udara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bus listrik Higer yang kini diuji coba oleh PT Transjakarta, disebut memiliki kapasitas baterai yang besar. Dengan kapasitas baterai 385 kWh, jarak tempuh bus bisa mencapai 350 Km. 

"Kalau menggunakan punya kita bisa dilakukan pengisian daya dalam dua jam," ujar Direktur Utama PT Higer Maju Indonesia (HMI), Antonius R Ismanto, saat ditemui di Jakarta, Jumat (10/9).

Baca Juga

Dia menambahkan, bus dengan 34 kursi penumpang itu diharapkan bisa diuji coba secara penuh oleh PT Transjakarta. Harapannya, agar operator mau menggunakan bus listrik tersebut karena sudah ada standarnya.

"Kalau ketahanan baterai dalam kondisi diam bisa satu hari," kata Antonius.

Antonius melanjutkan, rute perjalanan yang mencapai 350 km-400 km tadi, bisa dilalui jika Transjakarta melalui rute tol. Jarak tempuh akan berkurang seiring dengan adanya naik turun penumpang dan buka tutup pintu.

"Pengisian listrik ada konektornya dibelakang," ungkap Antonius.

Ditanya soal lokasi pengisian tenaga, dia menyebut belum tersedia di banyak tempat. PT HMI mengaku, masih menggunakan alat pengisi daya baterai milik mereka dengan kapasitas mobil yang relatif lebih kecil dan lama.

Antonius menambahkan, build up bus listrik Higer memang masih berasal dari China. Namun demikian, PT HMI juga mengaku akan menyediakan CKD dan menggunakan karoseri lokal Indonesia.

Secara terpisah, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Sardjono Jhony Tjitrokusumo, mengatakan, PT Transjakarta saat ini menggandeng bus listrik pabrikan Higer untuk melakukan uji coba. Langkah ini merupakan rencana jangka panjang Transjakarta.

"Jadi apa yang kita lakukan ini sudah direncanakan 2020 kemarin," ujar Sardjono saat ditemui Republika ketika pelepasan uji coba bus listrik Transjakarta di Jakarta, Jumat (10/9).

Menurut Sardjono, uji coba akan dilakukan selama tiga bulan ke depan. Ia berharap, hingga akhir tahun nanti bisa melengkapi 100 bus listrik. 

Dari uji coba bus ini, akan bertambah 300 unit lagi di tahun depan. "Kami akan tambah tahun depannya hingga 2025, kurang lebih 5.000 unit," ungkap dia.

Ditanya soal uji coba saat ini, Sardjono mengaku sudah melakukan sejak penandatanganan MoU dengan Higer sebelumnya. Namun demikian, PT Transjakarta menyatakan masih menunggu acara peresmian untuk secara resmi berjalan di koridor satu Transjakarta, Blok M - Balai Kota.

"Tiga bulan secara total (uji coba) dan akan kita evaluasi. Selama uji coba ini akan gratis (tarifnya)," ucap Sardjono

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement