Selasa 31 Aug 2021 15:54 WIB

Garuda Indonesia Mulai Alami Peningkatan Trafik Penerbangan

Rata-rata trafik harian meningkat lebih dari 50 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Pekerja melakukan bongkar muat Envirotainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac dari badan pesawat Garuda Indonesia setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin, (30/8). Maskapai Garuda Indonesia mulai mengalami peningkatan trafik penerbangan.
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Pekerja melakukan bongkar muat Envirotainer berisi vaksin COVID-19 Sinovac dari badan pesawat Garuda Indonesia setibanya dari Beijing di Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin, (30/8). Maskapai Garuda Indonesia mulai mengalami peningkatan trafik penerbangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai Garuda Indonesia mulai mengalami peningkatan trafik penerbangan. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan jumlah penumpang saat ini telah menunjukkan adanya tren peningkatan positif. 

“Rata-rata jumlah trafik penumpang harian berhasil meningkat hingga lebih dari 50 persen dibandingkan pada saat periode penerapan PPKM level 4 beberapa waktu lalu,” kata Irfan dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (31/8). 

Baca Juga

Dengan adanya peningkatan aktivitas masyarakat, Irfan mengatakan Garuda Indonesia akan terus mengoptimalkan aksesibilitas layanan penerbangan. Hal tersebut dilakukan melalui penambahan frekuensi dan rute sesuai dengan permintaan sebagai bagian dari upaya kami dalam mendukung mobilitas masyarakat Indonesia. 

Untuk mempersiapkan maskapai dan industri penerbangan ketika berbagai negara secara bertahap mulai melonggarkan pembatasan wilayah, Garuda Indonesia juga tengah melakukan uji coba aplikasi IATA Travel Pass untuk rute penerbangan Jakarta-Haneda. Irfan mengharapkan uji coba tersebut tidak hanya memberikan kemudahan bagi para penumpang dalam mengelola dokumen perjalanan internasional, tetapi juga memberikan kepastian dan kepercayaan bagi negara tujuan terkait validitas dokumen kredensial kesehatan sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh otoritas setempat. 

“Meskipun tahun 2021 kami proyeksikan masih menjadi tahun yang sangat menantang bagi upaya pemulihan kinerja usaha Perseroan, kami berharap trafik angkutan penumpang akan meningkat kembali secara bertahap seiring dengan adanya kebijakan relaksasi PPKM di level nasional maupun pelonggaran pembatasan mobilitas masyarakat antar negara di level global,” ungkap Irfan. 

Dia memastikan, Garuda Indonesia juga akan terus mengambil berbagai langkah strategis untuk mengakselerasikan pemulihan kinerja usaha. Khususnya melakui optimalisasi lini bisnis lain seperti angkutan kargo dan charter yang diproyeksikan akan terus tumbuh ke depan. 

“Termasuk memaksimalkan ancillary revenue melalui skema kerja sama dengan berbagai mitra potensial Garuda Indonesia,” ujar Irfan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement