REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memberikan bantuan modal usaha serta sembako kepada lebih dari 10 ribu mustahik (penerima zakat).
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada Baznas yang telah cepat tanggap dengan inisiatif bersama Kemenkop membantu UMKM terdampak pandemi. Jika Ramadhan lalu telah diberikan santunan kepada kaum dhuafa dan yatim piatu, maka sekarang diberikan bantuan bagi pengusaha kuliner yang terdampak pandemi Covid-19.
Teten mengatakan, zakat dan dana umat yang dikelola Baznas sebelumnya dioptimalkan pemanfaatannya bagi hal-hal produktif dan kemaslahatan. "Sekarang lebih produktif bagi modal usaha. Jadi ibadah dan pahalanya lebih besar lagi," kata Teten dalam penyaluran Kita Jaga Usaha UMKM Bangkit secara simbolis di kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta yang disiarkan secara virtual, Jumat (27/8).
Ketua Baznas KH Noor Achmad mengatakan, Baznas sebagai lembaga yang diamanahkan oleh undang-undang untuk mengelola dana zakat, infak, dan sedekah memiliki peran sangat penting dalam membantu kegiatan ekonomi khususnya pelaku UMKM. Baznas membentuk program sebagai respons darurat ekonomi Covid-19 yang terdiri dari UMKM Bangkit dan Dapoer Kuliner Nusantara.
Adapun target penyaluran pada Kita Jaga Usaha ini sebesar Rp 13.857.261.770. Diberikan kepada 10.290 mustahik penerima manfaat.
"UMKM Bangkit ini program pemberian bantuan langsung kepada 10 ribu pelaku UMKM di wilayah PPKM level 3 dan level 4 dengan jumlah bantuan sebesar Rp1 juta per orang. Total bantuan UMKM Bangkit sebesar Rp 10 miliar," ujar Noor.
Sementara Program Dapoer Kuliner Nusantara merupakan program pemberdayaan warteg, warung nasi, warung padang, dan usaha kuliner skala kecil lainnya untuk menyediakan 123.888 paket makanan. Paket makanan itu akan didistribusikan kepada pelaku isoman, panti asuhan, panti jompo, lembaga pemasyarakatan, pesantren, rumah singgah, nakes, dan warga terdampak PPKM. Program Dapoer Kuliner Nusantara juga akan melakukan skema cash for work (CFW) bagi pekerja marginal yang akan membantu dalam pelaksanaan program.
Total dana Program Dapoer Kuliner Nusantara sebesar Rp 3.857.261.770. "Kedua program tersebut akan Baznas luncurkan dengan tajuk Kita Jaga Usaha," kata Noor.