Sabtu 28 Aug 2021 02:10 WIB

Penyaluran Dana FLPP Capai 78,54 Persen per 26 Agustus 2021

Penyaluran dana FLPP sudah digelontorkan pemerintah sejak 2010.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah subsidi di Bogor, Jawa Barat, Senin (31/5/2021). Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) mencatat penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) per 26 Agustus sudah mencapai 78,54 persen dari target yang ditetapkan.
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Pekerja menyelesaikan pembangunan rumah subsidi di Bogor, Jawa Barat, Senin (31/5/2021). Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) mencatat penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) per 26 Agustus sudah mencapai 78,54 persen dari target yang ditetapkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) mencatat penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) per 26 Agustus sudah mencapai 78,54 persen dari target yang ditetapkan. Penyaluran dana FLPP pada periode tersebut mencapai 123.705 unit.

"Penyaluran dana FLPP per 26 Agustus 2021 itu senilai Rp 13,505 triliun," kata Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (27/8).

Sementara total penyaluran dana FLPP pada periode 2010 hingga 2021 mencapai 888.560 unit. Total penyaluran dana pada periode tersebut senilai Rp 69,103 triliun.

PPDPP juga sudah melakukan evaluasi bank pelaksana kuartal III. Dari penilaian yang dilakukan PPDPP terhadap 41 bank terdiri dari 10 bank nasional dan 31 Bank Pembangunan Daerah, terdapat tiga bank dengan performa terbaik yaitu Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Nagari, dan Jambi Syariah.

Sedangkan dari sisi parameter layanan terdapat 10 bank terbaik meliputi sisi kecepatan dalam merespon daftar antrean SiKasep dan kepatuhan penyampaian berkas asli dan sosialisasi yaitu Bank Sumatra Utara Syariah, Jambi Syariah, DKI, NTB Syariah, BNI, Riau Kepri Syariah, Riau Kepri, BRI Agroniaga, Sulselbar, dan Nagari Syariah.

"Saya masih terus mengingatkan kepada bank pelaksana untuk mempercepat layanan antrian user SiKasep, karena dari evaluasi yang kami lakukan, rata-rata bank pelaksana baru melayani 100 hari lamanya. Dan menurut saya itu masih terlalu lama,” jelas Arief.

Sementara itu, dari sisi realisasi tertinggi 10 bank terbaik diraih oleh BTN sebanyak 65.771 unit, BTN Syariah sebanyak 14.052 unit, BNI sebanyak 12.832 unit, BRI sebanyak 7.212 unit, BJB sebanyak 4.153 unit, BSI sebanyak 3.607 unit, dan Mandiri sebanyak 1.549 unit. Begitu juga dengan Kalbar sebanyak 1.131 unit, Sumselbabel sebanyak 1.155 unit, dan Sulselbar sebanyak 1.007 unit.

Lalu berdasarkan rekapitulasi okupansi tingkat hunian rumah KPR Sejahtera per 20 Agustu 2021 yang telah akad sejak 2016 hingga 2020 terdapat 74,7 persen yang dihuni sendiri dari 32.255 unit. “Ini hal menggembirakan, rumah KPR Sejahtera FLPP tingkat huniannya sudah tinggi setahun setelah akad kredit dilaksanakan,” tutur Arief.

Sementara itu dari sisi keuangan, evaluasi yang dilakukan kepada bank pelaksana mengalami peningkatan dibandingkan kuartal sebelumnya. Arief mengatakan, 94 persen bank pelaksana sudah aktif menyampaikan data debiturnya, penyampaian rekening koran tepat waktu sebanyak 84 persen, dan pelunasan dipercepat mencapai 100 persen. Sedangkan rekonsiliasi dan jadwal angsuran mencapai 96 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement