Selasa 24 Aug 2021 11:01 WIB

Pemerintah Siapkan Dana untuk Pembiayaan Investasi 11 BUMN

Total dana yang disiapkan sebesar Rp 42,4 T yang direalisasikan pada semester II.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
Kendaraan pekerja melintasi jalan tol seksi IV Blangbintang-Indrapuri yang telah rampung di Aceh Besar, Aceh, Kamis (11/6). Pemerintah menganggarkan Rp 42,4 triliun digunakan pembiayaan investasi bagi BUMN dan lembaga lainnya.
Foto: ANTARA/IRWANSYAH PUTRA
Kendaraan pekerja melintasi jalan tol seksi IV Blangbintang-Indrapuri yang telah rampung di Aceh Besar, Aceh, Kamis (11/6). Pemerintah menganggarkan Rp 42,4 triliun digunakan pembiayaan investasi bagi BUMN dan lembaga lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menganggarkan Rp 42,4 triliun digunakan pembiayaan investasi bagi BUMN dan lembaga lainnya. Direncanakan, anggaran ini direalisasikan pada semester II 2021.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan anggaran tersebut akan diberikan kepada PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp 6,2 triliun digunakan pembangunan tiga ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yaitu Kuala Tanjung-Parapat, Sigli-Banda Aceh, Lubuk Linggau-Bengkulu sepanjang 66 kilometer.

“Semester II 2021 pembiayaan investasi bagi BUMN dan lembaga lain sebesar Rp 42,4 triliun,” ujarnya saat Raker bersama Komisi XI DPR secara virtual seperti dikutip Selasa (24/8).

Kedua, lanjut Sri Mulyani, anggaran tersebut juga akan diberikan kepada PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) sebesar Rp 2,3 triliun untuk mendukung pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) sejahtera bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan target 157.500 unit.

Ketiga yakni PT Kawasan Industri Wijayakusuma (Persero) sebesar Rp 1 triliun di kawasan industri terpadu Batang. Keempat, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sebesar Rp 5 triliun digunakan infrastruktur transmisi listrik, gardu induk, dan distribusi listrik pedesaan 3T.

Kelima, PT Pelindo III (Persero) sebesar Rp 1,2 triliun untuk mendukung pengembangan Pelabuhan Benoa yang kapasitas kunjungan kapal pesiarnya naik empat kali lipat sebanyak 600 kunjungan per tahun dan kapasitas penumpang naik tiga kali lipat atau 3,2 juta per tahun.

Keenam, PT PAL Indonesia (Persero) sebesar Rp 1,3 triliun. Ketujuh, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Eximbank Indonesia sebesar Rp 5 triliun untuk mendukung pertumbuhan ekspor nasional.

Kedelapan, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) sebesar Rp 500 miliar digunakan infrastruktur dasar dan fasilitas pendukung pariwisata di Tana Mori Nusa Tenggara Timur dengan potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 2.327 orang (perhotelan) dan 75.045 (tidak langsung).

Kesembilan, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) sebesar Rp 20 triliun untuk penguatan industri asuransi dan penyelesaian Jiwasraya dengan pembentukan Indonesia Financial Group (IFG) Life.

Tak hanya itu, Sri Mulyani menyebut pemerintah berencana menambahkan pembiayaan investasi pada semester II 2021 sebesar Rp 32,9 triliun yang berasal dari pemanfaatan cadangan pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan sebesar Rp 16,9 triliun dari pemanfaatan SAL.

Pemanfaatan cadangan PEN sebesar Rp 32,9 triliun diberikan kepada PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp 9 triliun untuk melanjutkan penyelesaian empat ruas JTTS yaitu Medan-Binjai, Binjai-Langsa, Pekanbaru-Dumai, dan Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat.

Kemudian diberikan kepada Indonesia Investment Authority (INA) Rp 15 triliun digunakan optimalisasi nilai investasi dan penciptaan lapangan kerja, meningkatkan FDI, serta estafet financing berbagai proyek infrastruktur.

Selanjutnya kepada PT Waskita (Persero) sebesar Rp 7,9 triliun digunakan penyelesaian pembangunan tujuh ruas Jalan Tol Trans Jawa dan Sumatera, divestasi ruas tol potensial untuk mengurangi beban utang dan delapan stream aktivitas penyelamatan. Terakhir diberikan kepada Badan Bank Tanah sebesar Rp 1 triliun digunakan kebutuhan modal awal.

Sementara pemanfaatan SAL sebesar Rp 16,9 triliun diberikan kepada PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp 10 triliun digunakan penyelesaian sembilan ruas JTTS yaitu Medan-Binjai, Pekanbaru- Dumai, Binjai-Langsa, Indralaya-Muara Enim, Kisaran-Indrapura, Kuala-Tanjung Parapat, Lubuk Linggau-Bengkulu, Sigli-Banda Aceh dan Pangkalan-Pekanbaru.

“Dengan PMN sebesar Rp 19 triliun terbangun 107 kilometer dengan tambahan serapan tenaga kerja 181.077 orang,” ucapnya.

Kemudian juga diberikan kepada PT KAI (Persero) sebesar Rp 6,9 triliun mendukung penyelesaian pembangunan infrastruktur perkeretaapian.

Tercatat realisasi pembiayaan investasi pada semester I 2021 sebesar Rp 25,6 triliun sedangkan semester II 2021 diperkirakan Rp 179 triliun, sehingga secara keseluruhan tahun diproyeksikan sebesar Rp 204,6 triliun. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement