Jumat 02 Jul 2021 23:48 WIB

Kemendag Minta Importir Turunkan Harga Kedelai

Kemendag berharap harga kedelai lebih terjangkau bagi pengrajin tahu dan tempe

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Perajin memproduksi tahu di sentra industri tahu, Krapyak, Margoagung, Seyegan, Sleman, D.I Yogyakarta, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan meminta importir dan pelaku usaha menurunkan harga kedelai di pasar sehingga lebih terjangkau pengrajin tahu dan tempe. Permintaan ini menyusul mulai turunnya harga kedelai dunia.
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Perajin memproduksi tahu di sentra industri tahu, Krapyak, Margoagung, Seyegan, Sleman, D.I Yogyakarta, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan meminta importir dan pelaku usaha menurunkan harga kedelai di pasar sehingga lebih terjangkau pengrajin tahu dan tempe. Permintaan ini menyusul mulai turunnya harga kedelai dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan meminta importir dan pelaku usaha menurunkan harga kedelai di pasar sehingga lebih terjangkau pengrajin tahu dan tempe. Permintaan ini menyusul mulai turunnya harga kedelai dunia.

“Penurunan harga kedelai dunia diperkirakan akan berdampak pada penyesuaian harga kedelai dalam negeri di bulan mendatang. Untuk itu, kami meminta dukungan para pelaku usaha, khususnya importir kedelai untuk menjaga agar harga kedelai impor tetap terjangkau di pengrajin tempe dan tahu sehingga, dapat menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen,” kata Oke, Jumat (2/7).

Berdasarkan data dari Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia per 29 Juni 2021 turun menjadi 13,6 dolar AS per bushels (atau sekitar Rp 8.526 per kg landed price). Penurunan harga kedelai dunia ini sekitar 11 persen dibandingkan akhir Mei yaitu 15,31 per bushles (sekitar Rp 9.330 per kg landed price).

Oke optimistis penurunan harga kedelai dunia diharapkan akan terus berlanjut karena beberapa negara produsen telah memasuki periode panen. Diharapkan harga kedelai semakin stabil sehingga harga tahu dan tempe serta produk turunannya semakin terjangkau konsumen.

“Penurunan harga kedelai dunia yang diikuti dengan penurunan harga di tingkat importir dan pengrajin tempe dan tahu diharapkan berdampak baik pada produksi dan stabilitas harga tempe dan tahu nasional,” ujarnya.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari importir kedelai, harga kedelai di tingkat gudang importir saat ini sebesar Rp 9.100 per kg atau turun sekitar 5,7 persen dibanding minggu lalu yaitu Rp 9.600–Rp 9.700 per kg.

Hal itu berdampak pada penurunan harga di tingkat pengrajin menjadi Rp 9.600–Rp 9.800 per kg atau turun sekitar 8,5 persen dibanding minggu lalu yaitu Rp 10.450– Rp 10.600 per kg.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement