REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Prihasto Setyanto, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR RI awal minggu ini menyebutkan Kementerian Pertanian tengah mengembangkan upaya pemulihan ekonomi nasional. Program ini bertemakan Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural.
Upaya pemulihan ini dilandaskan pada prioritas nasional yakni memperkuat ketahanan ekonomi; peningkatan ketersediaan, akses dan kualitas konsumsi pangan serta peningkatan nilai tambah lapangan kerja dan investasi sektor riil dan industrialisasi.
“Hal ini dilandasi atas lima program Kementam yakni program ketersediaan, akese dan konsumsi pangan; program nilai tambah dan daya saing industri; program riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi; program pendidikan dan pelathan vokasi serta program dukungan manajemen,” papar Kasdi.
Sebagai tindak lanjut, Kasdi menerangkan program utama pada 2022 adalah penyediaan pangan dan peningkatan daya saing dengan menjaga keberlanjutan peningkatan produksi komoditas prioritas. Kementan akan melakukan pengembangan diversifikasi pangan lokal dan penguatan rantai pasok dan logistik pangan.
“Kementan juga akan menguatkan program Food Estate dan korporasi pangan. Di sisi lain akan pertanian akan berlandaskan pada smart farming dan digitalisasi pertanian yang mendukung gerakan tiga kali ekspor (GRATIEKS),” jelasnya, dalam siaran pers, Jumat (28/5).
Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto saat pemaparan menyebutkan bahwa kegiatan prioritas hortikultura terdiri dari peningkatan produksi sayuran dan tanaman obat (bawang merah, aneka cabai, bawang putih dan kentang) berbasis kawasan termasuk pengawalan Food Estate Sumatera Utara.
“Selanjutnya peningkatan produksi buah dan florikultura yang terdiri dari pengembangan kawasan pisang, manggis, mangga dan lain-lain. Penyiapan benih unggul bermutu melalui sertifikasi, pengadaan benih unggul dan pra sarana perbenihan. Pengamanan produksi melalu pengendalian OPT dan DPI termasuk peningkatan pengolahan dan pemasaran produk hortikultura,” ujarnya.
Pengembangan kampung hortikultura terdiri dari kampung buah, kampung sayuran, kampung tanaman obat dan kampung florikultura. Penguatan kawasan hortikultura ini diperkuat dengan adanya kawasan bawang merah, bawang putih, tanaman obat, aneka cabai, tanaman obat, kentang dan sayuran lainnya termasuk di lokasi kawasan Food Estate.
“Untuk buah, antara lain kami mengembangkan kawasan pisang, manggis, durian, mangga, lengkeng, alpukat, jeruk, buah naga. Pada kategori florkultura terdiri dari kawasan krisan, anggrek, mawar dan melati,” papar Prihasto.
Sementara untuk renja 2022 Prihasto menyebutkan di antaranya kawasan bawang merah tetap mendapat porsi yang cukup besar, yakni 400 kampung, aneka cabai terdiri dari 500 kampung, disusul bawang putih 250 kampung. Pada kategori buah, kampung pisang dan kampung durian mendapat porsi 100 kampung. Disusul manggis 70 kampung, mangga, lengkeng dan alpukat sebanyak 65 kampung.