Sabtu 29 May 2021 03:00 WIB

Akuisisi 3.000 Menara, Tower Bersama Siapkan Capex Rp 5,9 T

Saat ini Tower Bersama tengah proses penerbitan obligasi rupiah.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
MENARA BTS. Teknisi Tower Bersama Indonesia Group memeriksa salah satu komponen di menara BTS Pulau Panggang, Kabupaten Kepulauan Seribu DKI Jakarta, Rabu (18/9).
Foto: Yogi Ardhi/Republika
MENARA BTS. Teknisi Tower Bersama Indonesia Group memeriksa salah satu komponen di menara BTS Pulau Panggang, Kabupaten Kepulauan Seribu DKI Jakarta, Rabu (18/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Emiten menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) memasang target penambahan 7.400 tenant pada tahun ini. Direktur Keuangan Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman mengatakan dari 7.400 tenant ini, sebanyak empat ribu tenant berasal dari akuisisi tiga ribu tower milik PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST).

"Tentunya penambahan ini akan ini membuat growth akan membaik dari 2020. Pada tahun ini sudah akan double digit mulai dari revenue, EBITDA maupun net income,” ujarnya saat konferensi pers secara virtual, Jumat (28/5).

Baca Juga

Menurut dia adanya target 7.400 tenant, TBIG masih dalam proses menambah tiga ribu tenant lagi. Adapun anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) yang sudah disiapkan  sebesar Rp 2 triliun. 

“Bila ditambah dengan akuisisi 3.000 tower, maka total capex tahun ini sebesar Rp 5,9 triliun,” ucapnya.

Helmy menyebut pendanaan untuk menambah tiga tenant berasal dari kombinasi kas internal, pinjaman bank dan obligasi. Saat ini TBIG tengah proses penerbitan obligasi rupiah yang ditargetkan selesai pada kuartal tiga 2021. 

"Untuk penawaran umum berkelanjutan II ini saat ini sedang proses file-ing OJK," ucapnya.

Ke depan TBIG tidak menutup kemungkinan untuk kembali mengakuisisi menara pada tahun ini dalam upaya mencapai pertumbuhan tenant. TBIG pun menargetkan pertumbuhan tenant yang tinggi sepanjang tahun ini.

“Kami tetap pertimbangkan akuisisi. Apabila valuasinya menarik dan sesuai dengan kemampuan, akan kami lakukan,” katanya.

Menurutnya penambahan portofolio menara IBST, kinerja TBIG pada 2021 akan lebih ciamik lagi. TBIG optimistis dapat membukukan pertumbuhan double digit pada tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2020, TBIG membukukan pendapatan sebesar Rp 5,32 triliun atau naik 13,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp 4,69 triliun.

Selanjutnya TBIG mencetak kenaikan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 23,1 persen menjadi Rp 1 triliun dari Rp 819,45 miliar pada 2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement