Jumat 21 May 2021 18:26 WIB

INA Jajaki Investasi Bersama Jalan Tol Indonesia

INA menggandeng tiga investor global untuk membiayai investasi jalan tol di Indonesia

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Proyek pembangunan jalan tol  (ilustrasi).
Foto: Antara
Proyek pembangunan jalan tol (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indonesia Investment Authority (INA) berencana menjajaki peluang investasi dalam kemitraan bersama dengan Caisse de dépôt et placement du Québec (CDPQ), APG Asset Management (APG), dan anak usaha Abu Dhabi Investment Authority (ADIA). INA dengan ketiga perusahaan tersebut resmi membentuk konsorsium dan menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) untuk membangun platform investasi berfokus pada infrastruktur Indonesia.

“Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan investor terkemuka dari seluruh dunia untuk platform investasi pertama kami,” kata CEO INA Ridha Wirakusumah dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (21/5).

Baca Juga

Dia mengatakan, hal tersebut menunjukkan kepercayaan investor global terhadap potensi ekonomi Indonesia bahkan dalam lingkungan ekonomi yang penuh tantangan. Ridha yakin, MoU tersebut menjadi awal yang positif untuk lebih banyak melakukan kolaborasi antara INA dan investor lain di berbagai sektor.

Ridha menuturkan, platform investasi akan menjadi media utama anggota konsorsium untuk investasi jalan tol di Indonesia. Selama enam bulan ke depan, konsorsium sepakat untuk mengevaluasi serangkaian peluang investasi jalan tol yang akan menjadi basis pengoperasian platform investasi.

Platform investasi tersebu diharapkan memiliki kapasitas investasi hingga sekitar Rp 54 triliun atau 3,75 miliar dolar AS. “INA dengan ketiga lembaga investasi ini bermaksud untuk menghasilkan keuntungan yang optimal bagi investor sekaligus membawa manfaat ekonomi bagi Indonesia dengan menyediakan sumber modal internasional baru untuk lebih meningkatkan ekosistem jalan tol,” jelas Ridha.

Wakil Presiden Eksekutif dan Kepala Infrastruktur CDPQ Emmanuel Jaclot mengatakan Indonesia memiliki daya tarik untuk berinvestasi, terutama di sektor infrastruktur. Jaclot menuturkan, MoU tersebut merupakan kesempatan untuk membangun portofolio aset jalan.

“Ini akan memungkinkan kami untuk menggabungkan pengetahuan mendalam INA tentang pasar yang ada dan jaringan lokal dengan infrastruktur internasional CDPQ, APG, dan ADIA,” ungkap Jaclot.

Sementara itu, Kepala Infrastruktur APG Asset Management Asia Hans-Martin Aerts mengatakan platform tersebut akan mendukung investasi infrastruktur lebih lanjut di Indonesia. Martin memastikan, APG melihat adanya hubungan kolaboratif jangka panjang sebagai fondasi keberhasilan dalam pelaksanaan strategi investasi.

“Kami menyambut baik kesempatan untuk bekerja dengan CDPQ dan ADIA dalam inisiatif ini dan untuk memberikan manfaat yang besar bagi Platform Investasi melalui penerapan praktik terbaik dalam kinerja operasional dan tata kelola perusahaan,” kata Martin.

Direktur Eksekutif Departemen Real Estate and Infrastruktur ADIA, Khadem Alremeithi menilai, Indonesia merupakan pasar yang semakin menarik bagi investor internasional. Khususnya dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang dinamis yang didukung oleh tren demografis yang positif.

Alremeithi menuturkan, selama beberapa bulan, sudah melakukan kerja sama dengan INA untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik. “Kami senang bahwa diskusi tersebut telah menyebabkan keterlibatan ADIA dalam Platform Investasi pertama INA bersama dengan investor jangka panjang terkenal lainnya,” jelas Alremeithi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement