Selasa 18 May 2021 01:05 WIB

Penarikan Uang Tunai Saat Lebaran Meningkat

Tercatat penarikan uang tunai per 16 Mei 2021 sebesar Rp 15,6 triliun per minggu.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Karyawan mengitung tumpukan uang tunai pecahan besar di cash pooling Bank Mandiri, Jakarta (ilustrasi). Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika.
Karyawan mengitung tumpukan uang tunai pecahan besar di cash pooling Bank Mandiri, Jakarta (ilustrasi). Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah perbankan yang tergabung Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) menyatakan konsumsi masyarakat semakin membaik pada lebaran tahun ini. Hal ini tercermin dari peningkatan penarikan uang tunai yang cukup signifikan.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatat penarikan uang tunai per minggu selama periode lebaran 2021 meningkat 29 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Tercatat penarikan uang tunai per 16 Mei 2021 sebesar Rp 15,6 triliun per minggu.

Baca Juga

Sekretaris Perusahaan BNI Mucharom mengatakan penarikan tersebut didominasi melalui ATM BNI sebesar Rp 9,7 triliun, sisanya penarikan dilakukan melalui Cabang BNI sebesar Rp 5, 9 triliun per minggu.

“Peningkatan penarikan uang tunai tercatat paling tinggi di Luar Jabodetabek sebesar Rp 12,7 triliun atau naik 30 persen dibandingkan penarikan uang tunai periode Lebaran tahun lalu sebesar Rp 9,8 triliun,” ujarnya ketika dihubungi Republika, Senin (17/5).

Sementara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat realisasi penarikan uang tunai berdasarkan net kebutuhan musim lebaran tahun ini sekitar Rp 22,2 triliun. Adapun realisasi ini meningkat 16,7 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 19,02 triliun.

“Penarikan uang tunai oleh nasabah terbanyak masih terjadi di wilayah-wilayah padat penduduk seperti DKI Jakarta dan provinsi lain di Pulau Sumatera,” ucapnya.

Bank Mandiri tetap mengoperasikan 223 kantor cabang secara terbatas pada lebaran tahun ini. Bank Mandiri memprediksi peningkatan tarik tunai sebesar Rp 20,8 triliun. 

Di luar itu, Rudi menyebut peningkatan transaksi digital juga meningkat. Hanya, data tersebut masih belum dapat dipublikasikan untuk saat ini.

“Kami juga akan telah kesiapan jaringan IT secara optimal untuk mengantisipasi kenaikan transaksi yang dilakukan nasabah pada channel pembayaran elektronik, seperti ATM, SMS Banking, dan Mandiri Online,” ucapnya.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk masih mencatatkan kenaikan transaksi penarikan uang tunai sepanjang bulan Ramadan tahun ini. Hanya saja, penarikan uang tunai selama periode libur lebaran menurun jika dibanding dengan periode libur lebaran tahun 2020.

Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza mengungkapkan total transaksi penarikan uang tunai sejak 12 Mei-16 Mei sebesar Rp 12,8 triliun atau turun 7,5 persen dibandingkan transaksi pada libur lebaran 2020 sebesar Rp 13,8 triliun. 

"Penurunan transaksi penarikan tunai salah satunya disebabkan pergeseran pola transaksi masyarakat yang mulai bertransaksi secara cashless maupun digital, BRI transaksi secara digital telah mencapai 94 persen dari total transaksi," kata Aestika

Aestika menuturkan, transaksi penarikan tunai dari nasabah BRI yang paling tinggi terjadi di wilayah Jakarta, Jawa Timur dan Yogyakarta. Sedangkan total penarikan uang tunai BRI selama bulan Ramadhan tahun ini sebesar Rp 116,8 triliun. 

“Angka tersebut meningkat sebesar 22,7 persen jika dibandingkan dengan transaksi penarikan tunai 2020 sebesar Rp 95,2 triliun,” ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement