Kamis 25 Mar 2021 17:22 WIB

Bulog Yakin Produksi Beras Cukup Sehingga tak Perlu Impor

Hingga kini Bulog telah melakukan penyerapan gabah setara beras sebanyak 902 ribu ton

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Nidia Zuraya
Stok beras Bulog, ilustrasi
Foto: Antara
Stok beras Bulog, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, optimistis produksi beras dalam negeri mencukupi kebutuhan nasional sehingga tidak diperlukan tambahan produksi. Ia menegaskan, proses penyerapan gabah masih terus berlangsung dan akan mencapai stok 1 juta ton sesuai batas yang diinginkan pemerintah.

"Tiga tahun saya jadi Dirut, tidak ada impor oleh Bulog khususnya beras. Kami buktikan produksi dalam negeri cukup, bahkan beras sisa impor 2018 yang jadi masalah," kata Budi dalam sebuah webinar, Kamis (25/3).

Baca Juga

Budi mengatakan, hingga saat ini Bulog telah melakukan penyerapan gabah setara beras hingga sebanyak 902 ribu ton untuk cadangan beras pemerintah. Menurutnya, jumlah itu sudah meningkat dari volume sebelumnya sebanyak 800 ribu ton. Adapun total stok beras Bulog dari CBP dan beras komersial sebanyak 923 ribu ton.

Ia menegaskan, Bulog percaya kepada data-data terakhir yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Pertanian (Kementan) di mana produksi tahun ini akan mengalami kenaikan dari tahun lalu.

"Kita harus percaya itu, kalau tidak percaya, harus percaya sama siapa karena itu negara. Dan sampai sekarang kita buktikan beras stabil," katanya.

Lebih lanjut, Buwas menegaskan, telah membuktikan langsung data-data yang dirilis terkait perberasan. Menurutnya, hingga saat ini panen raya memang terjadi dan tengah terjadi peningkatan produksi.

Namun, ia mengatakan hasil panen padi kali ini memang tengah di bawah standar kualitas lantaran tingginya kadar air. Hal itu membuat Bulog tidak dapat leluasa dalam menyerap gabah. Budi mengatakan, persoalan itu seharusnya diintervensi langsung oleh pemerintah dengan menyiapkan mesing-mesin pengering di lumbung padi demi membantu petani

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement