Rabu 24 Mar 2021 13:36 WIB

Jatim Geser Jateng Sebagai Produsen Terbesar Beras RI

Kementan laporkan terjadi peningkatan produktivitas dari provinsi produsen beras RI

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengikuti panen raya. Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) menyediakan stok beras terbukti dengan peningkatan angka produksi padi tahun 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) pada tanggal 1 Maret 2021 merilis data produksi padi pada 2020 sebesar 54,65 juta ton gabah kering giling (GKG) yang mengalami kenaikan sebanyak 45,17 ribu ton atau 0,08 persen dibandingkan tahun 2019 yang sebesar 54,60 juta ton GKG.
Foto:

Peningkatan Produktivitas

Pergeseran peringkat terjadi dimana Jawa Tengah pada 2019 peringkat pertama produsen beras nasional, kini 2020 bergeser peringkat pertama Provinsi Jawa Timur. Selain itu Banten juga mampu menggeser Sumbar menjadi peringkat sembilan yang sebelumnya tahun 2020 di sepuluh.

Menurut Suwandi dinamika antar provinsi ini terjadi berkat ketepatan strategi, terobosan dalam berproduksi dan optimasi pemanfaatan sumberdaya masing-masing. 

"Secara nasional terjadi peningkatan produktivitas dan selanjutnya untuk terus dipacu produksi," sebutnya. Menurutnya setiap tahun harus ada terobosan baru dan langkah yang tepat di lapangan seperti penggunaan benih unggul, teknis budidaya dan panen yang baik, efisiensi input penerapan padi bebas residu, integrated farming menuju zero waste, mekanisasi, peningkatan Indek Pertanaman (IP) maupun Perluasan Areal Tanam Baru (PATB). 

"Bahkan pada 2021 sudah mulai dikenalkan teknis budidaya dengan IP400 yang berarti bisa tanam dan panen 4 kali setahun," katanya.

Suwandi memberikan apresiasi kepada provinsi yang produksi beras 2020 meningkat dibandingkan 2019 dan agar menjadi pemacu semangat meningkatkan produksi dan ketahanan pangan di seluruh provinsi.

Ia berharap pada 2021 terdapat berbagai terobosan, peningkatan produktivitas dan memajukan pertanian dengan penerapan teknologi benih, alat mesin pertanian, dan manajemen korporasi. 

 

Beberapa program Kementan ini telah berjalan pada 2021 seperti mekanisasi, KUR, korporasi petani, perluasan areal tanam baru, IP400, kostraling, food estate, serta integrated farming menuju zero waste. “Semua bermuara di satu tujuan untuk meingkatkan produksi tanaman pangan serta mensejahterakan petani,” ujar Suwandi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement