Jumat 26 Feb 2021 08:15 WIB

Pertamina Hulu Mahakam Pasok Gas ke Kilang RU V Balikpapan

Pasokan gas ini menurunkan biaya untuk bahan bakar operasional kilang.

 Kilang RU V Pertamina Balikpapan.
Foto: Pertamina
Kilang RU V Pertamina Balikpapan.

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) resmi memasok kebutuhan gas untuk kilang pengolahan minyak dan gas Pertamina Refinery Unit (RU) V di Balikpapan sebesar 50 juta metrik standar kaki kubik per hari (MMSCFD). "Pasokan gas yang disalurkan sejak 27 Januari 2021 itu berasal dari Lapangan South Mahakam di Selat Makassar, lepas pantai Balikpapan," kata General Manager (GM) PHM Agus Amperianto, Kamis (25/2).

Dari anjungan Jempang Metulang 1 (JM-1) yang dioperasikan PHM di Lapangan South Mahakam, gas dikirim ke anjungan Sepinggan-P (SPG-P) yang dioperasikan oleh PHKT. Kemudian menggunakan pipa penyalur 10 inchi sepanjang 6,5 km gas dipompa ke kilang Pertamina RU V di Balikpapan.

Baca Juga

"Tambahan pasokan gas dari WK Mahakam ini menghemat biaya operasi Kilang RU V Balikpapan hingga 12 juta dolar AS per tahun, dengan asumsi pemenuhan kebutuhan gas 47 MMSCFDF," kata GM Pertamina RU V Eko Sunarno.

GM Sunarno menambahkan, pasokan ini juga menurunkan biaya untuk bahan bakar operasional kilang hingga 3 juta dolar per tahun. "PHM juga untung sebab mendapat pasar domestik dengan harga lebih baik," kata GM Agus Amperianto.

Kilang RU V memerlukan gas sebagai bahan bakar antara lain untuk 'merebus' minyak mentah untuk mendapatkan berbagai fraksi bahan bakar, seperti gasoline, dan solar. Proyek Pasokan Gas ke RU V dimulai sejak 27 Juli 2018. PHM dan PHKT ditugaskan memasok gas untuk RU V, antara lain secara geografis wilayah kerja ketiganya berdekatan, baik lapangan-lapangan minyaknya di lepas pantai, maupun secara harfiah kantor-kantor mereka di darat di Balikpapan.

Pengaliran gas dimulai Januari 2021. Masa 2 setengah tahun digunakan untuk merencanakan dan membuat infrastruktur, seperti menyambung pipa-pipa bawah laut antar anjungan, dan persiapan fasilitas penerima di kilang RU V.

Menurut Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas, lembaga pengatur kegiatan kontraktor pencari minyak dan gas) Fatar Yani, dalam pelaksanaannya proyek ini bisa berhemat hingga 2 juta dolar AS. Dari anggaran 27 dolar AS, terpakai 25,1 juta dolar AS.

"Proyek juga berlangsung aman dan terkendali, tanpa kecelakaan kerja, dan tanpa kasus Covid-19," kata Fatar Yani. 

Proyek ini memperkerjakan 550 orang dan seluruhnya putra-putri Indonesia dan menggunakan 16 armada kapal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement