Jumat 12 Feb 2021 12:11 WIB

KSP Janjikan Mediasi Nasabah Jiwasraya dengan BUMN

Nasabah menilai, solusi yang ditawarkan atas masalah Jiwasraya tidak menguntungkan.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Fuji Pratiwi
Kantor Asuransi Jiwasraya di Jalan Juanda, Jakarta (ilustrasi). Kantor Staf Presiden (KSP) memberi ruang bagi nasabah Asuransi Jiwasraya untuk berdialog dengan Kementerian BUMN terkait persoalan Jiwasraya.
Foto: Antara/Galih Pradipta
Kantor Asuransi Jiwasraya di Jalan Juanda, Jakarta (ilustrasi). Kantor Staf Presiden (KSP) memberi ruang bagi nasabah Asuransi Jiwasraya untuk berdialog dengan Kementerian BUMN terkait persoalan Jiwasraya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Staf Presiden (KSP) memberi ruang bagi nasabah Asuransi Jiwasraya untuk melakukan dialog secara langsung dengan perwakilan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, saat merespons permintaan perwakilan Forum Nasabah Korban Jiwasraya, Ana Rustiana, agar para nasabah bisa bertemu dan audiensi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Baca Juga

Ana, mewakili nasabah Jiwasraya, menilai seluruh solusi yang ditawarkan Jiwasraya tidak menguntungkan pemegang polis. Ia pun menuntut sebuah solusi konkret dari pemerintah agar nasabah tidak dirugikan dengan masalah keuangan yang membelit Jiwasraya. 

"Mudah-mudahan diperkenankan audiensi dari forum nasabah Jiwaraya karena kondisinya mencakup 5,3 juta rakyat yang terzhalimi," kata Ana dalam acara KSP Mendengar, Kamis (11/2) kemarin. 

 

Menjawab permintaan Ana, Moeldoko melihat permasalahan Jiwasraya lebih tepat bila langsung diadukan ke Kementerian BUMN. Moeldoko menyampaikan, ia tidak bermaksud membatasi para nasabah untuk bisa berdialog langsung bersama Presiden Jokowi. Hanya saja, ada protokol yang lebih ketat selama pandemi Covid-19 berlangsung. 

"Kebijakan ini ada di Kementerian BUMN. Jadi menurut saya paling efektif adalah ketemu dengan Menteri BUMN sehingga nanti kita bisa mediasi," ujar Moeldoko.

Seperti diketahui, dalam rangka menyelamatkan seluruh polis Jiwasraya pemerintah melalui Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN telah menyiapkan dana mencapai Rp 22 triliun yang berasal dari Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk mendirikan perusahaan asuransi baru bernama IFG Life. Tak hanya itu, terdapat tambahan modal senilai Rp 4,7 triliun yang berasal setoran dividen IFG yang nantinya akan diberikan kepada IFG Life.

Selain melanjutkan manfaat atas polis eks Jiwasraya yang telah direstrukturisasi, dana tersebut juga akan digunakan oleh IFG Life sebagai modal untuk menyasar bisnis di sektor asuransi sesehatan, jiwa dan pengelolaan dana pensiun. IFG Life sendiri akan memiliki pasar yang berasal dari ekosistem BUMN dan masyarakat umum.  

Sebelumnya, Tim Percepatan Restruksturisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mencatat terdapat sekitar 52 persen atau 109.091 peserta dari kategori pemegang polis korporasi yang mengikuti program restrukturisasi polis Jiwasraya hingga periode 8 Februari 2021.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement