Rabu 03 Feb 2021 17:53 WIB

SKK Migas Cari Strategi Jaga Produksi Blok Cepu

Pada 2022 mendatang, Blok Cepu juga akan memasuki masa natural decline.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto. SKK Migas mencari strategi menjaga produksi Blok Cepu yang pada 2022 mendatang akan memasuki periode natural decline.
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto. SKK Migas mencari strategi menjaga produksi Blok Cepu yang pada 2022 mendatang akan memasuki periode natural decline.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menilai perlu adanya strategi menjaga produksi Blok Cepu. Terlebih Blok Cepu merupakan salah satu lapangan migas yang menjadi tumpuan produksi nasional.

Kepala SKK Migas, Dwi Sutjipto menjelaskan, saat ini Blok Cepu menyumbang 30 persen terhadap produksi migas nasional. Pada 2022 mendatang, Blok Cepu juga akan memasuki masa natural decline. Untuk bisa menjaga produksi Blok Cepu, perlu ada langkah startegis.

Baca Juga

"Pertama kita perlu melakukan manajemen reservoir yang baik. Kedua, kita perlu melakukan monetisasi untreated gas," ujar Dwi di Komisi VII DPR RI, Rabu (3/2).

Dis atu sisi, kata Dwi, kegiatan eksplorasi terus dilakukan. Pertama, perlu terus dilakukan pengembangan lapangan migas dan pengeboran sisipan. Selain itu, perlu adanya pengembangan lapangan di sekitarnya. Salah satunya adalah WK Cendana dan WK Alas Tua.

Blok Cepu sendiri masih akan beroperasi hingga 2035 mendatang. Ada tiga POD yang dikantongi pemerintah sehingga pengembangan masih bisa terus dilakukan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement