REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog menyatakan telah mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk mengimpor daging kerbau beku dari India sebanyak 80 ribu ton. Direktur Utama Bulog Budi Waseso menyatakan, dengan penugasan itu diyakini kebutuhan daging khususnya pada bulan Ramadhan dan lebaran dalam kondisi aman.
"Bulog dapat jatah impor daging kerbau 80 ribu ton secara tunggal," kata Buwas, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers virtual, Rabu (3/2).
Ia mengatakan, volume tersebut berdasarkan evaluasi kebutuhan daging beku setiap tahunnya. Tahun lalu, dari penugasan sebanyak 100 ribu ton, realisasi hanya 37 ribu ton. Itu lantaran India tengah mengalami lockdown sehingga proses importasi mengalami hambatan.
Selain itu, menurut Buwas, Bulog juga tidak leluasa dalam memasarkan daging kerbau beku. Pasalnya selain Bulog, pemerintah juga menugaskan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) yang mendapat jatah 70 ribu ton.
Karena itu, kebijakan volume impor yang dibuka pemerintah sudah melebihi dari kebutuhan daging beku.