REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unit Usaha Syariah (UUS) Bank DKI ditetapkan sebagai salah satu penerima penghargaan UUS Terbaik dalam Iconomics Syariah Award 2021 yang diselenggarakan The Iconomics. UUS Bank DKI mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan yang positif di tahun 2020.
“Mewakili segenap manajemen Bank DKI, saya mengucapkan terima kasih atas apresiasi penghargaan yang telah diberikan. Penghargaan ini menjadi penanda kepercayaan pemangku kepentingan termasuk nasabah yang kian meningkat kepada UUS Bank DKI," kata Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini, Rabu (3/2).
Herry menambahkan, sampai akhir 2020, UUS Bank DKI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 5,99 triliun. Angka tersebut didominasi penyaluran pembiayaan pada sektor produktif sebesar Rp 4,06 triliun atau 67,75 persen dari total pembiayaan.
Adapun untuk sektor konsumtif di tahun 2020, UUS Bank DKI mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp1,93 triliun. Lebih lanjut, Herry menyampaikan, DPK UUS Bank DKI pada 2020 tumbuh 125,60 persen sebesar Rp,3,99 triliun per Desember 2020 dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 1,77 triliun.
Berbagai pencapaian kinerja keuangan tersebut telah mendorong peningkatan aset yang tumbuh sebesar 10,16 persen dari Rp 6,19 triliun per Desember 2019 menjadi Rp 6,82 triliun per Desember 2020. Laba UUS Bank DKI juga tumbuh 9,55 persen senilai Rp321 miliar per Desember 2020 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 293 miliar.
Dalam mengembangkan bisnis, UUS Bank DKI bersinergi dengan BUMD DKI Jakarta, di antaranya melalui optimalisasi layanan perbankan syariah kepada PD Dharma Jaya.UUS Bank DKI juga menyediakan beragam solusi keuangan syariah seperti tabungan haji dan umrah. UUS Bank DKI juga dipercaya dalam kolaborasi yang meliputi intergrasi uang elektronik (JakOne Pay) untuk layanan pembayaran zakat, infak, dan sedekah secara digital.
Sebagaimana diketahui, penghargaan tersebut diberikan kepada 83 pelaku industri keuangan syariah yang memiliki track record kinerja keuangan yang baik, memiliki tingkat kesehatan yang baik dari aspek risk profile, good corporate governance, serta earnings and capital.