REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk melakukan adaptasi di tengah masa pemulihan dari Pandemi Covid-19. Adapun langkah ini untuk menumbuhkan bisnis perseroan pada tahun ini.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan mengatakan perseroan melakukan transformasi sebagai upaya akselerasi peningkatan kinerja keuangan secara berkelanjutan, serta menyempurnakan rencana jangka panjang. Adapun program transformasi berbasiskan value BNI RACE, yaitu Risk Culture, Agile, Collaboration, dan Execution Oriented.
“Dengan nilai-nilai BNI RACE yang diimplementasikan sehari-hari tersebut BNI pun dapat bersaing dengan kompetitor, mempersiapkan diri untuk melaju lebih kencang, memimpin persaingan, dan meraih kemenangan,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Jumat (29/1).
Royke menjelaskan jangka pendek perusahaan belum memiliki rencana untuk mengakuisisi lembaga keuangan. Adapun pengembangan akan difokuskan pada optimalisasi kontribusi perusahaan anak.
"Pada 2021 kami menempatkan prioritas untuk optimalisasi kontribusi perusahaan anak. Saat ini kami mengembangkan beberapa rencana, antara lain dalam proses pendirian kantor BNI Sekuritas di Singapura. Hal ini melengkapi solusi yang biasa dilakukan bagi nasabah korporasi kita," ucapnya.
Sementara Direktur Corporate Banking BNI Silvano Winston Rumantir menambahkan perseroan memproyeksi pertumbuhan kredit membaik kisaran enam persen sampai sembilan perse. Pertumbuhan ini didorong oleh segmen korporasi seiring pulihnya perekonomian.
“Segmen konsumer juga meningkat melihat potensi terutama kredit payroll. Payroll loan BNI bisa tumbuh double digit. Segmen menengah kecil, pertumbuhan kredit harus didukung pendanaan yang sehat, strategi kami menargetkan pertumbuhan DPK, terutama CASA," ucapnya.