REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyalurkan kredit senilai Rp 938,37 triliun atau tumbuh 3,89 persen sepanjang 2020. Angka ini jauh lebih baik apabila dibandingkan dengan pertumbuhan kredit nasional pada 2019 kisaran minus satu persen sampai dua persen.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan perseroan telah melewati tahun terberat dengan pertumbuhan positif berkat strategi yang fokus pada penyelamatan pelaku UMKM serta menjadi mitra utama pemerintah dalam mendukung keberhasilan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
"BRI berkontribusi lebih dari 60 persen program PEN yang memberi dampak positif tidak hanya bagi nasabah namun juga bagi perekonomian Indonesia," ujarnya saat konferensi pers virtual, Jumat (29/1).
Sebagai penopang, kredit mikro BRI mampu tumbuh double digit sebesar 14,18 persen sedangkan kredit kecil dan menengah juga masih tumbuh 3,88 persen dan kredit konsumer tumbuh 2,26 persen Sunaro mengatakan, kinerja positif tersebut berdampak pada peningkatan porsi atau portofolio kredit UMKM yang menyentuh angka 82,13 persen dari total seluruh kredit BRI.
Pertumbuhan kredit BRI Group mampu diiringi dengan perbaikan kualitas kredit yang sehat dan terjaga, Hal ini ditunjukkan dengan rasio non performing loan (NPL) tercatat 2,99 persen.
“Tantangannya sekarang adalah mencari sumber pertumbuhan baru. Strateginya yakni BRI akan fokus dua area, pertama, yang existing kita naik kelaskan. Kedua, cari sumber pertumbuhan baru, yaitu mencari yang lebih kecil daripada mikro,” ucapnya.