REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) Tbk berupaya mengoptimalkan penyaluran KUR melalui kanal digital. Pada tahun lalu perseroan telah menyalurkan KUR melalui platform digital khususnya e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Gojek, dan Grab.
Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan total penyaluran KUR mikro dan super mikro sebesar Rp 125,62 triliun per akhir Desember 2020. Pada tahun ini BRI memperoleh tugas penyaluran KUR sebesar Rp 152 triliun atau meningkat dari kuota tahun lalu Rp 140 triliun.
“Seiring dengan meningkatnya tren transaksi melalui platform digital, perseroan optimistis penyaluran KUR melalui platform digital (e-commerce) pada tahun ini juga akan lebih tinggi dari tahun sebelumnya,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (21/1).
Ke depan BRI berupaya memperluas kerja sama dengan platform digital. Saat ini perseroan sedang dilakukan penjajakan beberapa platform digital potensial lainnya. "Kontribusi penyaluran KUR melalui platform e-commerce masih akan terus ditingkatkan, mengingat literasi dan perilaku transaksi segmen mikro melalui platform ini juga masih relatif rendah," ucapnya.
Dari sisi lain, perseroan akan mengoptimalkan aplikasi proses kredit secara digital melalui BRIspot dan optimalisasi referal dari agen BRilink dalam penyaluran KUR. Melalui BRIspot, proses pengajuan pinjaman hingga pencairan dapat dipangkas dari sekitar 14 hari menjadi kurang dari dua hari.
“Saat ini jumlah agen BRILink sebanyak 504.233 agen. Kemudian kualitas kredit melalui e-commerce terjaga sangat baik dengan rasio non performing loan (NPL) nol persen,” ucapnya.