Rabu 20 Jan 2021 15:46 WIB

Hasanah Card Tumbuh Lebih Baik dari Industri Kartu Kredit 

Total outstanding pembiayaannya mencapai Rp 353 miliar dengan jumlah 351 ribu kartu.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Pegawai BNI Syariah menunjukan dammy kartu Hasanah Debit Prioritas.
Foto: Prayogi/Republika
Pegawai BNI Syariah menunjukan dammy kartu Hasanah Debit Prioritas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kartu pembiayaan syariah, Hasanah Card BNI Syariah mencatat kinerja lebih baik dari industri kartu kredit nasional. Head of Financing Card Business, BNI Syariah, Rima Dwi Permatasari mengatakan meski industri kartu kredit mengalami kontraksi 2,5 persen akibat pandemi, Hasanah Card masih tumbuh lebih baik.

"Industri kartu kredit adalah salah satu yang terkontraksi, dengan akuisisi masih tumbuh 13,3 persen," katanya dalam Webinar dengan tema 'Memacu Lifestyle Halal Menuju Indonesia Sebagai Negara Rujukan Pusat Halal Dunia', Rabu (20/1).

Baca Juga

Dari sisi transaksi, Hasanah Card turun 10 persen, masih lebih baik dari industri yang turun 12 persen dan sales volumenya industri sebesar minus 30 persen. Rima menambahkan, per 31 Desember 2020, jumlah kartu pembiayaan syariah tercatat sebesar 351 ribu.

Total outstanding pembiayaannya mencapai Rp 353 miliar. Rima menambahkan, kartu ini akan dibawa ke Bank Syariah Indonesia yang menjadi entitas baru hasil merger tiga bank syariah, salah satunya BNI Syariah.

"Potensi Hasanah Card pascamerger akan sangat menarik karena artinya kita memiliki potensi dakwah yang lebih besar," katanya.

Hasanah Card akan punya potensi dari sekitar 10-12 juta nasabah Bank Syariah Indonesia. Selain itu, BSI juga memiliki visi misi untuk bersaing secara global sehingga produk ini bisa memberikan layanan kepada market yang lebih luas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement