Rabu 20 Jan 2021 15:25 WIB

Melihat Prospek Saham BUMN pada 2021

Porsi transaksi saham BUMN pada awal tahun ini mencapai 40 persen lebih

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Meski sempat tertekan pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19, sebagian besar kinerja saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kini telah mulai menunjukkan pemulihan. Pada tahun 2021 kinerja saham BUMN diprediksi akan mengalami perbaikan.
Foto: Antara/Reno Esnir
Meski sempat tertekan pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19, sebagian besar kinerja saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kini telah mulai menunjukkan pemulihan. Pada tahun 2021 kinerja saham BUMN diprediksi akan mengalami perbaikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski sempat tertekan pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19, sebagian besar kinerja saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kini telah mulai menunjukkan pemulihan. Pada tahun 2021 kinerja saham BUMN diprediksi akan mengalami perbaikan. 

Melihat performanya di awal tahun ini, Kepala Riset Praus Kapital, Alfred Nainggolan mengatakan, kinerja saham BUMN mampu unggul dibandingkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Performa emiten BUMN memasuki pekan ketiga Januari 2021 telah menguat 8,9 persen sementara IHSG hanya menguat 5,7 persen secara ytd.

Baca Juga

"Bahkan kenaikan harga saham emiten BUMN tersebut diikuti kenaikan signifikan pada likuiditas perdagangannya," kata Alfred kepada Republika.co.id, Rabu (20/1). 

Jika di tahun 2020 porsi transaksi saham-saham BUMN di kisaran 30 persen terhadap total transaksi pasar keseluruhan, pada awal tahun ini porsinya naik signifkan diatas 40 persen. Adapun kenaikan yang signifikan terjadi pada saham BUMN sektor komoditi (logam & mineral) dan farmasi. 

Alfred melihat sejumlah saham emiten pelat merah berpotensi upside pada tahun ini. Di antaranya emiten BUMN telekomunikasi seperti PT Telkom Indonesia Tbk. Pada perdagangan Rabu (20/1) saham Telkom mengalami kenaikan 1,76 persen atau berada di harga 3.470. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement