Selasa 15 Dec 2020 21:36 WIB

Ekspor Pertanian November 2020 Terus Naik Tajam

Ekspor pertanian naik hingga 33,33 persen year on year

Angka ekspor pertanian meningkat 6,33 persen secara month of month (MoM) dan meningkat hingga 33,33 persen secara year on year (YoY).
Foto: Kementan
Angka ekspor pertanian meningkat 6,33 persen secara month of month (MoM) dan meningkat hingga 33,33 persen secara year on year (YoY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja ekspor komoditas pertanian terus menunjukkan peningkatan yang tajam pada periode November 2020. Hal ini terungkap dari data yang di rilis Badan Pusat Statistik (BPS), pada Selasa (15/2). Angka ekspor pertanian meningkat 6,33 persen secara month of month (MoM) dan meningkat hingga 33,33 persen secara year on year (YoY).

Tentang hal ini, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan), Kuntoro Boga Andri menjelaskan kinerja ekspor pertanian bulan November 2020 ini menunjukkan program Kementan di bawah kepemimpinan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo benar-benar memberikan hasil nyata terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan sekaligus kesejahteraan petani. Program prioritas yakni peningkatan produksi dan mendorong ekspor melalui program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) menunjukkan hasil nyata dalam beberapa bulan terakhir.

Baca Juga

"Akserelerasi pembangunan pertanian di bawah komando Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pun menggerakan segala kekuatan untuk meningkatkan ekspor dan pertanian sebagai kekuatan ekonomi. Misalnya membangun sinergi kemitraan usaha, korporasi petani, pelayanan perijinan online, wirausaha petani milenial, hilirisasi produk pertanian skala rumahan dan industri kecil," demikian dikatakan Kuntoro di Jakarta, Selasa (15/12).

photo
Angka ekspor pertanian meningkat 6,33 persen secara month of month (MoM) dan meningkat hingga 33,33 persen secara year on year (YoY). - (kementan)

 

Tak ayal, sambung Kuntoro, peningkatan nilai ekspor November 2020 disumbang oleh banyak produk pertanian seperti rempah-rempah, aneka buah, cengkeh, sarang burung walet, dan hasil hutan bukan kayu. "Ke depan, melalui program dan kemudahan yang difasilitasi Kementan seperti dana kredit usaha rakyat (KUR), dan program klasterisasi/kawasan, juga korporasi petani berorientasi daya saing, petani milenial, maka ekspor produk pertanian akan semakin berkembang dan meningkat," tuturnya.

Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto menegaskan selama periode Januari–November 2020, ekspor nonmigas Indonesia menurut sektor industri pengolahan juga meningkat 1,46 persen dibanding tahun 2019. Peningkatan ini disumbang oleh ekspor produk pertanian sebesar 13,64 persen.

"Negara tujuan ekspor produk pertanian Indonesia diantaranya adalah China, Malaysia, Pakistan, Jepang, dan India. Untuk ekspor nonmigas, negara China paling mendominasi sebagai negara tujuan ekspor sekitar 22,87 persen,"ujar Kecuk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement