REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal Hastiadi optimistis proyeksi atau outlook perekonomian Indonesia pada 2021 akan bergerak positif. Hal ini mengingat Indonesia berada pada jalur yang tepat dalam menangani resesi akibat dampak pandemi Covid-19.
"Optimisme itu semakin kuat jika melihat perekonomian kita saat ini sudah beradaptasi dengan kondisi pandemi. Perekonomian kita sudah lumayan solid dan adaptif terhadap Covid-19,” kata Fithra dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (20/11).
Menurut dia, optimisme itu juga dapat didukung dengan upaya pemerintah meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan kerja baru yang luas, dengan mempermudah dan menyederhanakan birokrasi dan regulasi perizinan usaha, melalui UU Cipta Kerja.
Terlebih lagi saat ini beberapa negara sudah mengalami pemulihan perekonomian setelah beberapa bulan terdampak Covid-19. Salah satunya Jepang yang pertumbuhan ekonominya saat ini sudah positif.
“Turning point (di beberapa negara) itu terjadi karena, jika dibandingkan resesi 2008 yang ekonominya sudah overheating, sekarang, ekonominya bukan overheating. Tetapi itu ditunjang oleh external shock,” ujar Fithra.
Untuk itu kebijakan pemerintah yang tepat dalam merespons resesi akibat wabah ini menjadi faktor penting dalam kebangkitan dari resesi. Indonesia sudah berada di jalur yang benar dalam proses pemulihan ekonomi.
“Ini adalah homogenous shock, tekanannya homogen. Semua negara terkena tekanan yang sama. Tapi yang bisa membedakan adalah heterogeneous domestic policy. Pemulihan resesi ini sangat ditentukan oleh apa yang kita lakukan di dalam negeri. Kita berada di jalur yang benar,” kata dia.
Kondisi resesi yang disebabkan oleh tekanan eksternal niscaya kembali pada titik kelembamannya dan lalu bangkit ke tingkat equilibrium, ke angka rata-rata pertumbuhan ekonomi. Itu yang membuat beberapa pihak optimistis outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021.
“IMF forecast-nya 6 persen untuk Indonesia. Juga, Fitch penerawangannya 6,6 persen pada 2021. Ini yang saya tangkap baseline kita di tahun 2021 itu 7,5 persen. Moderatnya 4,3 persen dan paling rendah 3,4 persen,” ujar Direktur lembaga Next Policy tersebut.
Melihat itu, Fithra optimis target pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi 2021 pada presentase 4,5-5 persen akan tercapai.